TRIBUNWIKI
Menikmati Renyah dan Gurihnya Sala Bulek atau Sala Lauak, Makanan Khas Minang Pelengkap Sarapan
Sala Bulek yang merupakan gorengan khas Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Medan. Dari nama makanannya sangat unik, tetapi nama aslinya ialah Sala Lauak.
Menikmati Renyah dan Gurihnya Sala Bulek atau Sala Lauak, Makanan Khas Minang Pelengkap Sarapan
TRIBUN-MEDAN.com-Menikmati Renyah dan Gurihnya Sala Bulek atau Sala Lauak, Makanan Khas Minang Pelengkap Sarapan.
Kota Medan merupakan kota yang memiliki masyarakat heterogen. Oleh karena itu, banyak sekali ditemui berbagai suku di Kota Medan.
Bahkan kuliner dari beberapa suku dan daerah dapat ditemui di kota Medan.
Satu di antaranya, Sala Bulek yang merupakan gorengan khas Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Medan. Dari nama makanannya sangat unik, tetapi nama aslinya ialah Sala Lauak.
Namun, masyarakat Medan menyebutnya Sala Bulek.
Sala Lauak ini merupakan makanan khas Pariaman Sumbar. Makanan yang berbentuk bola dan mirip dengan makanan khas Jawa Barat yaitu Combro.
Kebanyakan makanan ini ditemui di daerah Pariaman yang terletak di kawasan pesisir.
Secara harfiah, kata sala dapat diartikan sebagai 'goreng', artinya istilah ini digunakan untuk berbagai jenis bahan makanan yang diolah dengan cara digoreng.
Karena itulah, selain jenis sala lauak ini, terdapat hidangan lain yang juga mendapat sebutan sala, seperti nasi sala, sala udang, dan sala kepiting.
Baca: Habiskan Rp 20 Ribu Per Hari Selama 16 Tahun, Wanita Ini Pensiun di Usia Muda dan Punya 3 Rumah
Baca: Gagal Lompat dari Masjid Demi Akhiri Hidupnya, Junaidi Kini Nekat Memanjat Atap Rumah
Baca: Karyawan Dihukum Makan Ikan Hidup dan Minum Darah Ayam karena Tak Capai Target
Sementara lauak secara sederhana berarti ikan. Walaupun, secara harfiah bermakna 'ikan goreng', tetapi sala lauak sama sekali tidak seperti yang kita bayangkan.
Sala lauak merupakan hidangan berbentuk gumpalan sebesar ibu jari yang terbuat dari adonan daging ikan yang dihaluskan dan dicampur tepung.
Adonan tersebut kemudian dibentuk menjadi gumpalan dan digoreng hingga berwarna cokelat keemasan.
Gumpalan-gumpalan bertekstur renyah ini memiliki citarasa yang dominan asin dan gurih dengan aroma rempah berasal dari beberapa jenis bumbu yang ditambahkan di dalamnya.
Baca: Gedung Kolonial Peninggalan Belanda, Warenhuis Medan: Dulu Ditinggalkan Sekarang Jadi Rebutan
Baca: Pacar Perampok Uang Rp 405 Juta Milik Irian Supermarket Kaget Dititipi Uang Ratusan Juta
Baca: Pedagang Pasar Bulan Menolak Disebut Kuasai Lahan, Mengaku Dipindahkan Wali Kota Tahun 1993
Sala lauak yang paling umum adalah yang berbentuk bulat sebesar bola pingpong atau sala keras.
Sala berbentuk bulat ini terbuat dari bahan ikan asin yang dihaluskan dan dicampur bersama adonan tepung beras yang dibumbui bawang putih.
Sala Lauak memiliki tekstur bagian luar yang sedikit keras dan bagian dalam yang lebih lunak.
Karena teksturnya yang keras di bagian luar, sala jenis ini disebut sala keras.
Baca: Prada DP Bingung Buang Jasad Vera Oktaria, 3 Kali Belanja ke Pasar Beli Gergaji, Tas hingga Koper
Baca: Konsumen Kaget Lihat Ular Merayap di Layar Mesin Pompa Bensin, Tonton Videonya
Baca: Paskibraka Asal Sumut Satu Kamar dengan Putri Papua, Ceritakan Momen Istimewa Selama di Asrama. .
Kemudian, Sala Lauak di Kota Medan dapat ditemukan di Jalan Utama, simpang Jalan Cemara, Kelurahan Kota Matsum, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.
Dari simpang Jalan Cemara tersebut sampai Jalan Utama terlihatlah para pedagang Sala Lauak.
Para pedagang yang menjual Sala Lauak ini dengan menggunakan steling.
Kebanyakan pedagang yang menjual Sala Lauak sambil berjualan Lontong Sayur dan Nasi Gurih khas Padang.
Wajar saja banyak penjual Sala Lauak di Jalan Utama Kota Medan ini. Karena, di Jalan Utama ini hampir rata kebanyakan orang bersuku Minangkabau.
Merantau dari Negeri Padang atau Sumbar dan menetap di kawasan Jalan Utama Kota Medan.
Biasanya anak-anak kecil dan remaja di Jalan Utama ini, menyebutkan Sala Lauak dengan sebutan Sala Bulek. Para anak-anak di daerah kawasan tersebut, jika ingin membeli Sala Lauak dengan nyanyian.
Berbondong-bondong anak-anak tersebut membeli Sala Layak dengan menyanyikan "sala bulek, sala bulek sala bulek, wak beli sala bulek."
Sala Lauak atau Sala Bulek ini sudah lama ada di Jalan Utama, para pedagang yang menjual Sala Bulek ini suda puluhan tahun. Namun, ada juga yang masih hitungan tahunan.
Sala Lauak atau Sala Bulek ini dijual per buah Rp 500 perak. Namun ada juga yang dijual seharga Rp 2500 untuk tiga buah.
Di Jalan Utama ini, biasanya para Pedagang Sala Bulek atau Sala Lauak berjualan pada sore hari sampai malam hari.
Sala Bulek atau Sala Lauak biasanya Masyarakat Medan, makannya dengan lontong atau masih gurih. Terkadang, ada juga Sala Bulek atau Sala Liak menjadi cemilan menonton Televisi.
Namun, di Pariaman Sala lauak umumnya disajikan sebagai hidangan pelengkap ketika sarapan pagi.
Hidangan utama yang biasanya disajikan bersama sala lauak antara lain adalah ketupat gulai.
Cita rasanya yang unik, membuat kuliner ini menjadi menu sarapan khas Kota Pariaman.
(cr22/Tribun-medan.com)