Akhirnya Terkuak Motif Suami Bunuh Istri di Kramat Jati, Bakar Diri hingga Putrinya Terbakar Parah
Akhirnya Terkuak Motif Suami Bunuh Istri di Kramat Jati, Bakar Diri hingga Putrinya Terbakar Parah
Akhirnya Terkuak Motif Suami Bunuh Istri di Kramat Jati, Bakar Diri hingga Putrinya Terbakar Parah
"Jadi perencanaannya, yang bersangkutan memang dilakukan pada saat menyuruh istrinya mandi ditindaklanjuti dengan pada saat istrinya mandi," ucap AKBP Heri
TRIBUN-MEDAN.com - Kepolisian Jakarta Timur menggelar rekontruksi pembunuhan, yang dilakukan Jumharyono (43) terhadap istrinya Khoriah, pada Selasa (6/8/2019).
Dari rekontruksi yang digelar pada Kamis (15/8/2019), diketahui pembunuhan dilakukan dengan terencana.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019), dari rekontruksi yang digelar diketahui pelaku melakukan pembunuhan terhadap istrinya karena ditolak saat ingin melakukan hubungan intim.
"Jadi perencanaannya, yang bersangkutan memang dilakukan pada saat menyuruh istrinya mandi ditindaklanjuti dengan pada saat istrinya mandi," ucap AKBP Heri, Kamis (15/8/2019).
Rencana pembunuhan itu diketahui, saat pelaku memperagakan adegan menyuruh istrinya mandi.
Ia sempat berdebat dengan sang istri, karena ditolak melakukan hubungan intim.
Lalu saat sang istri mandi, pelaku menyiapkan beberapa benda tajam, yaitu gunting dan pisau.
"Pada saat yang bersangkutan mengambil pisau dan gunting itu dinyatakan tadi sebelum istrinya mandi. Tapi tadi pada saat direka ulang tadi, pada saat istrinya mandi lah pisau dan gunting itu disiapkan," ucap AKBP Heri, Kamis (15/8/2019).
Pelaku langsung melakukan aksinya setelah sang istri selesai mandi.
Sementara dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Jumat (16/8/2019), pelaku tidak hanya melakukan penganiayaan dengan benda tumpul, tetapi juga menusuk korban beberapa kali.
Pelaku menusuk korbannya di beberapa bagian yaitu perut, leher, dan kepala.
AKBP Heri mengaku ada beberapa bagian yang berbeda, dari keterangan yang diberikan pelaku saat diperiksa.
"Luka di bagian perut ada dua, kemudian di leher ada satu, di kepala satu. Memang kadang BAP ada hal yang tidak sesuai, makannya kami rekonkan ini untuk memastikan," ucap AKBP Heri.