Kabur dari Pendidikan TNI, Prada DP Merayap Lewat Kawat Berduri, Curi Baju-Celana di Jemuran Warga

Kabur dari Pendidikan Infanteri, Prada DP Merayap Lewat Kawat Berduri, Curi Pakaian di Jemuran Warga

Editor: Juang Naibaho
Sriwijaya Post
Prada Deri Pramana, terdakwa kasus mutilasi Vera Oktaria, menangis saat mendengarkan saksi keempat, kakaknya almarhum Vera pada sidang perdana yang dipimpin Hakim Ketua Letkol CHK M Khazim di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/8/2019). 

Kabur dari Pendidikan Infanteri, Prada DP Merayap Lewat Kawat Berduri, Curi Pakaian di Jemuran Warga. Prada DP mengaku takut ketinggian sehingga enggan ikut dalam proses rekrutmen menjadi tim komando.

TRIBUN MEDAN.com - Prada DP (Deri Pramana) blak-blakan di ruang persidangan kasus mutilasi terhadap pacarnya sendiri, Vera Oktaria (21).

Bukan cuma membeberkan alasan membunuh Vera Oktaria, namun juga keputusannya kabur dari pendidikan infanteri di Baturaja.

Upaya Prada DP untuk kabur dari lokasi pendidikan infanteri di Baturaja, tidaklah mudah.

Ia harus merayap di kawat berduri, dan berjalan kaki ke permukiman warga yang berjarak sekitar 500 meter.

Di sana, Prada DP nekat mencuri baju dan celana di jemuran rumah seorang warga. Ia juga menggasak sendal jepit milik warga.

Prada DP mengungkapkan, alasannya kabur dari pendidikan infanteri di Baturaja, lantaran takut ketinggian. Akhirnya, Prada DP enggan ikut dalam proses rekrutmen menjadi tim komando.

"Mulai ada masalah sejak proses seleksi calon tim komando. Sebelumnya saya sudah diputuskan, tapi dipanggil lagi. Padahal saya takut ketinggian," kata Prada DP di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).

Baca: Gempur Kampung Narkoba di Desa Serba Jadi dan Desa Paya Geli, Polisi Tangkap 8 Orang dan Mesin Judi

Baca: Kisah Anak Sopir Truk dari Mamasa Sulawesi Barat yang Jadi Paskibraka Nasional

Baca: Ternyata Ada 4 Polisi yang Terbakar Hidup-hidup Saat Amankan Demo Mahasiswa, Ini Identitasnya

Prada DP kemudian memutuskan untuk kabur. Padahal pada tanggal 3 Mei 2019, tepatnya siang hari sebelum kabur, prada DP mengaku telah menandatangani surat pernyataan setuju mengikuti tes calon anggota komando.

"Malam itu, pertama saya ke kantin untuk minta kantong plastik hitam agak besar ke ibu kantin. Tujuannya untuk bisa masukkan baju saya ke dalam kantong. Saya tidak ada ngomong rencana kabur itu ke orang lain," ujarnya.

"Setelah itu saya menyelinap ke belakang kelas. Terus merayap melalui kawat duri di belakang kelas itu," sambungnya.

Setelah berhasil kabur, Prada DP kemudian memutuskan untuk datang ke pemukiman warga yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat pendidikannya.

Di sana dia nekat mencuri baju, celana dan sendal jepit di jemuran rumah seorang warga.

"Saat keluar itu, tidak ada pikiran mau ke mana-mana. Saya cuma hanya ingin segera keluar saja dari tempat itu," ungkapnya.

Selanjutnya, dikarenakan hari sudah larut malam dan takut tertangkap karena kabur dari pendidikannya, Prada DP memutuskan untuk bersembunyi di rumah seorang warga yang pintunya terbuka.

Di rumah tersebut dia bertemu dengan seorang perempuan paruh baya yang dipanggilnya ibu lontong.

"Sempat dinasihati biar kembali lagi ke pendidikan karena masuk TNI itu susah. Tapi saya tetap tidak mau kembali ke sana (mengikuti pendidikan)," ungkapnya.

Keesokan harinya, tepatnya pada 4 Mei 2019, Prada DP diantar pulang ke arah kota Palembang oleh calon menantu ibu lontong.

Kemudian naik travel seorang diri menuju ke Kota Palembang.

"Sampai di Palembang tidak langsung pulang ke rumah karena takut. Saya takut mengecewakan orang tua," ujarnya.

Baca: RICUH di DPRD Asahan, Demonstran Ingin Ketemu PLT Bupati karena 50 Tahun Warga Hidup Gelap Gulita

Baca: Sempat Ngotot Minta Pasukan TNI/Polri, Akhirnya Bupati Nduga Minta Maaf ke Pangdam dan Kapolda

Prada DP lantas menemui Iqbal yang sebelumnya pada sidang perdana sudah memberikan kesaksian di hadapan majelis hakim.

Prada DP juga mengaku menghubungi Serli yang sebelumnya disebut-sebut sebagai kekasih lain dari Prada DP.

"Saya tidak pacaran dengan Serli. Hanya teman dekat saja sejak kelas 1 SMA tahun 2013. Kenalnya sebelum (Prada DP) dekat dengan Vera. Mulai agak jauh sama Sherli setahun setelah itu, saat kami masuk kelas 2. Saya IPS Serli IPA," jelas Prada DP saat menceritakan kedekatannya dengan Serli.

Sebelum menceritakan kronologi kaburnya Prada DP, ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH bertanya mengenai riwayat pendidikan Prada DP.

Dia mengaku lulus SMA tahun 2016 dan berhasil lulus menjadi anggota TNI saat mengikuti rekrutmen gelombang kedua di tahun 2018.

"Sebelumnya saya sudah pernah ikut tes TNI di tahun 2017 dan di gelombang pertama 2018. Tapi baru lulusnya pas ikut gelombang kedua di tahun 2018," jelasnya.

Setelah lulus, Prada DP lantas mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat selama 5 bulan.

Kemudian dia sempat mendapat cuti dan kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Baturaja.

"Tapi belum lulus ikut infanteri, soalnya saya sudah kabur sebelum pendidikan selesai," ucapnya.

Baca: Peranginangin Dikeroyok Istri dan Selingkuhannya saat Penggrebekan, Kuping Digigit Sampai Robek

Baca: WHATSAPP TERBARU - Update WhatsApp, Fitur Pengunci Percakapan WhatsApp (WA) dengan Sidik Jari

Jawaban Prada DP mendapat tanggapan dari ketua majelis hakim.

Letkol Chk Khazim SH menyebutkan keinginan Prada DP masuk sebagai anggota TNI cukup kuat. Sebab berapa kali gagal dalam seleksi, namun tetap ingin mencoba.

"Banggakah terdakwa jadi tentara?" tanya ketua majelis hakim pada Prada DP

"Siap, bangga," timpal Prada DP.

Mendengar jawaban itu, ketua majelis hakim bertanya mengapa karena takut pada ketinggian saat mengikuti perekrutan tim komando, Prada DP sampai nekat melarikan diri.

"Apakah ada alasan lain yang mendasari terdakwa lari dari pendidikan," tanya Khazim

"Siap, tidak ada," ujar Prada DP.

Divonis 3 Bulan Penjara

Sebelumnya, Pengadilan Militer I - 04 Palembang menjatuhkan vonis 3 bulan penjara kepada terpidana Prada Deri Pramana alias DP dalam kasus kejahatan militer terhadap tugas (desersi).

Prada DP merupakan prajurit TNI Dikjurtaif Dodiklatpur Rindam II Sriwijaya yang kabur dari kesatuan di Baturaja (Desersi)

Prada DP sekaligus menjadi terdakwa atas kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Vera Oktaria yang tak lain ialah kekasihnya sendiri.

Baca: AKHIRNYA OKNUM Camat Mesum Jadi Tersangka, Terbongkar Perbuatan tak Senonoh pada Siswi SMK Magang

Baca: Gagal Paksa Nenek 65 Tahun Berhubungan Badan, Giyatno Kabur hanya Pakai Celana Dalam

Putusan hakim lebih rendah dari tuntutan oditur Mayor Chk Andi Putu.

Sebelumnya oditur menuntut terdakwa Prada DP dengan pidana 4 bulan penjara.

"Menyatakan terdakwa nama Prada Deri Pramana dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana disersi dalam waktu damai, atas keterangan tersebut terdakwa dijatuhi hukuman 3 bulan Penjara," tegas ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH

Terdakwa Prada DP yang mengenakan pakaian lengkap loreng prajurit TNI sambil berdiri di depan hakim persidangan, setelah mendengar vonis putusan hakim tertunduk lesu sambil menangis.

Terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal pasal 87 ayat (1) ke 2 juncto ayat (2) KUHPM juncto dan perundangan pengadilan yang berlaku.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Terungkap Alasan Prada DP Kabur dari Pendidikan Militer, Takut Ketinggian dan Tolak Jadi Tim Komando

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved