Dedengkot KKB Lekagak Telenggen Muncul di YouTube, Koar-koar soal Bantuan Bom dari Luar Negeri
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Lekagak Telenggen muncul di publik.
Jenazah Briptu Heidar ditemukan pada Senin (12/8/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIT, tak jauh dari lokasi penyergapan yang dilakukan KKB.
Baca: MEDAN HUJAN DERAS, Angin Kencang Disertai Petir, Ruas Jalan Mulai Banjir, TONTON VIDEO. .
Baca: KKB Tembaki Konvoi Kendaraan TNI Pengangkut Logistik, Egianus Kogoya Marah Disebut Orang Tak Dikenal
Baca: Bocor Percakapan Roger Danuarta dan Sang Istri, Cut Meyriska: Baru Menikah Jangan Ngajak Ribut
Sepak Terjang Lekagak Telenggen
Sepak terjang KKB Lekagak Telenggen memang bukan cerita baru. KKB ini dianggap paling berbahaya di "Segitiga Hitam" Papua.
KKB Lekagak Telenggen telah beroperasi sejak 2006 silam. Gerombolan ini kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.
Seperti kompatriotnya Egianus Kogoya yang memimpin KKB di wilayah Kabupaten Nduga, Lekagak Telenggen dan anak buahnya juga cukup licin dan selalu bisa menghindari kejaran aparat TNI dan Polri.
Pada awal tahun ini, tepatnya Jumat (18/1/2019), KKB Lekagak Telenggen pernah terlibat baku tembak dengan aparat TNI di Puncak Papua. Dalam insiden itu, satu prajurit TNI gugur.
Menurut beberapa sumber, KKB pimpinan Lekagak Telenggeng adalah kelompok paling berbahaya di “Segitiga Hitam” Papua.
Istilah “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk merujuk wilayah yang mencakup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.
Tiap-tiap wilayah tersebut kabarnya dikuasi oleh tiga kelompok bersenjata yang berbeda.
Baca: Foto dan Video Mesra Syahrini dan Reino Barack saat Pacaran Beredar, Benarkah Tikung Luna Maya?
Berdasarkan catatan tribunmedan.com, KKB Lekagak Telenggen ini pernah melancarkan serangan dua kali di wilayah Kabupaten Puncak Jaya medio Januari 2014 silam.
Serangan pertama mengakibatkan satu warga sipil tewas, atas nama M. Halil, seorang tukang ojek asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada serangan kedua, KKB Lekagak Telenggen ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV. Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.
Kombes Patrige Renwarin, saat menjabat Kabid Humas Polda Papua, menyebutkan, KKB Lekagak Telenggen sudah beroperasi sejak 2006 lalu.
Kelompok ini dikenal sering melakukan penjarahan terhadap warga setempat.
Pada 2016, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.
Dalam aksi yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2016 itu, empat orang tewas. Teridentifikasi bernama Anis, David, Andi, dan Daud.