Edy Rahmayadi Mengaku Bukan Gubernur Kaleng-kaleng, Tak Mau Disamakan Dengan Gubernur Sebelumnya
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku bukan kaleng-kaleng dalam memimpin pemerintahan.
Penulis: Satia |
Edy Rahmayadi Mengaku Bukan Gubernur Kaleng-kaleng Seperti Gubernur Sebelumnya
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku bukan kaleng-kaleng dalam memimpin pemerintahan.
Ia juga tidak mau disamakan dengan kepala daerah sebelumnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Edy Rahmayadi saat menerima audensi para pengunjukrasa di ruang Press Room, lantai satu, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (27/8/2019).
Dirinya juga menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bukan abal-abal.
"Ini Pemprov bukan abal-abal ini. Dan saya bukan gubernur kaleng-kaleng ini," ujarnya.
Baca: Cekcok Soal Calon Kepala Desa Huta Rihit, Dorlan dan Lamboi Benamkan Rumapea ke Lumpur hingga Tewas
Baca: Jimmy Harefa Ternyata Dibunuh Tetangganya Beriman Waruwu alias Beri, Ponsel dan Kamera Dijual Pelaku

Para mahasiswa melakukan unjukrasa di depan kantor gubernur untuk meminta kepada Edy Rahmayadi segera melakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Arsyad Lubis dan Kepala Dinas Perhubungan Haris Lubis.
Mereka yang tergabung di dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi menduga bahwa dua kepala dinas tersebut melakukan praktik-praktik korupsi dengan cara yang tidak wajar.
Dugaan yang dilayangkan oleh mereka ini berdasarkan audit Badan Pengelola Keuangan (BPK) tahun 2018.
Kemudian, Edy Rahmayadi meminta kepada Haris Lubis untuk segera menjawab pertanyaan yang telah dilayangkan oleh para pengunjukrasa.
Baca: Kumar Loncat saat Buka Paket Kiriman Alat Rumah Tangga dari Toko Online karena Ada Bonus Ular Kobra
Baca: Begini Nasib Mahasiswa yang Siramkan Bensin pada Polisi Ipda Erwin Yudha hingga Tewas

"Kau jawab itu," ujarnya.
Lalu, Haris Lubis menjawab pertanyaan yang telah dilayangkan oleh pengunjukrasa. Namun, jawabannya berbelit-belit sehingga membuat Edy Rahmayadi tidak paham apa yang diri ya sampaikan.
"Kau jawab aja itu, kau dibilang korupsi," ujarnya.
Lanjut Edy, bila ada kepala dinas yang sudah ketahuan melakukan korupsi, dirinya tidak segan-segan langsung mencopot dari jabatan.
Karena, Edy tidak mau di masa kepemimpinannya dicap buruk, lantaran para kepala dinas melakukan korupsi.