Demo Tolak Rasisme di Deiyai Papua Rusuh, Serda Rikson Gugur, 2 Rekannya Terluka, 3 Polisi Terluka
Dia menyebut, ada korban dalam kejadian ini. ”Situasi sampai saat ini peluru masih bunyi, masih memanas,” tambah dia.
”Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru.
Saya lihat sendiri dengan mata sendiri,” kata Yul, ssaat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Dia menyebut, ada korban dalam kejadian ini.
”Situasi sampai saat ini peluru masih bunyi, masih memanas,” tambah dia.
Aktivitis HAM Veronica Koman menginformasikan penembakan ini di akun facebooknya.
''Termasuk korban tembak Deiyai hari ini adalah beberapa anak-anak, semoga selamat,'' tulisnya.
Penjelasan Kapendam
Bentrok antarmassa dengan aparat keamanan terjadi di Kabupaten Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8/2019) siang.
Massa pada saat itu ingin kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait dugaan tidak rasisme kepada mahasiswa Papua di Jawa Timur.
"Singkatnya kami mengamankan aksi demo, terus begitu kumpul massa anarkis dan kita jadi korban, panah sama senjata tajam," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Cpl Eko Daryanto kepada Kompas.com melalui telepon.
Terkait adanya isu 10 senjata api milik TNI yang dirampas oleh massa berikut dengan amunisinya, Eko belum bisa memberikan jawaban pasti.
Namun, ia mengakui ada laporan bila massa sempat berbuat anarkis kepada aparat keamanan.
"Memang ada informasi (massa) merebut senjata, tapi kami sedang confirm ke sana betul tidaknya.
Mereka ada upaya aksi anarkis untuk merebut senjata dari anggota TNI yang melakukan pengamanan," tuturnya.
Sedangkan mengenai isu adanya korban jiwa dari pihak massa, Eko mengakui hal tersebut.