Breaking News

Mahasiswi IPB Asal Simalungun Diberhentikan Dosen Secara Sepihak dari Kompetisi Esai Internasional

Acara berskala internasional ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara dan dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus sampai 28 Agustus 2019.

IPB.AC.ID
Kampus IPB 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang mahasiswi Institut Pertanian Bogor ( IPB) berinisial AJM diberhentikan dari statusnya sebagai partisipan International Summer Course Sustainable Agrifood Management in Indonesia (SAMI 2019) “From Traditional to Digital” di IPB.

Acara berskala internasional ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara dan dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus sampai 28 Agustus 2019.

Namun, baru seminggu kursus berjalan, mahasiswi semester 5 ini diberhentikan tanpa alasan dan kesalahan yang tidak jelas. Pemberhentian itu dilakukan oleh seorang oknum dosen di salah satu fakultas di IPB.

Hal itu diceritakan AJM kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Tindakan sepihak dosen

"Jadi dikeluarkannya cuman gitu doang lewat WhatsApp jadi aku ngerasa dia mengeluarkan aku secara sepihak tanpa mendengarkan dulu dan tidak melibatkan panitia dan dosen lainnya, jadi hari Sabtu itulah aku langsung diberhentikan sepihak," kata mahasiswi asal Kabupaten Simalungun itu kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Perempuan kelahiran 1997 itu menilai, keputusan yang diambil oleh dosen tersebut, sebagai suatu tindakan sepihak.

Sebab, mengabaikan haknya sebagai seorang partisipan tanpa mendengar sedikit pun keterangan dirinya sebagai pihak yang dikorbankan.

Menurutnya, pemberhentian itu tidak masuk akal. Pasalnya, sanksi yang diberikan sangat cepat tanpa terlebih dahulu diberikan peringatan, bahkan tak sekalipun diberikan kesempatan untuk mengetahui penyebabnya.

Sementara itu, AJM juga merasa dirinya tidak pernah mendapatkan surat keterangan pemberhentian dari pihak IPB yang dijanjikan dosen tersebut.

Kompetisi Esai

AJM mengatakan, sejak acara dimulai ia telah tercatat sebagai partisipan bersama tiga orang temannya mewakili Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) di kampus tersebut.

Kegiatan SAMI ini kata dia, setiap peserta harus membuat esai dan nantinya diajukan ke panitia sebagai syarat mengikuti summer course.

Nantinya, esai itu dilombakan di akhir acara SAMI dengan mencari juara 1, 2 dan 3. Selain itu setiap partisipan juga akan mendapatkan sertifikat internasional.

Lewat esai berjudul "Manajemen keberlanjutan pangan dengan bekerjasama pada petani kecil Desa Ciapus, Bogor, Indonesia."

Esai AJM dipilih untuk dilombakan setelah adanya diskusi panjang bersama kelompok mereka.

Esai itu terpilih karena merupakan proyek berjalan sejak beberapa tahun terakhir di Bogor dan dinilai paling terbaik.

Tanggapan IPB

Saat ini AJM terus berjuang menuntut dan mencari keadilan. Namun, sang dosen tetap pada pendiriannya agar AJM didiskualifikasi di acara SAMI.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Hukum, Promosi, dan Humas Institut Pertanian Bogor (IPB) Yatri Indah Kusumastuti pun menyatakan, AJM tak dikeluarkan di acara tersebut.

Namun, Yatri enggan menjawab lebih jelas alasan diberhentikannya mahasiswi semester 5 itu.

"Arnita tidak diberhentikan dari program summer course, yang bersangkutan tetap bisa melanjutkan essay competitionnya, ini jawabannya saya sedang rapat," ujarnya singkat kepada Kompas.com saat dihubungi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Via WhatsApp, Mahasiswi IPB Ini Diberhentikan Sepihak dari Kompetisi Esai"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved