Kisah Heroik Legenda Persipura Jayapura Selamatkan SPBU dari Kebrutalan Massa, Pakai Baju Pegunungan
Kisah heroik terselip di balik aksi kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Papua, pada 29 Agustus lalu.
Kisah Heroik Legenda Persipura Selamatkan SPBU dari Kebrutalan Massa, Pura-pura Pakai Atribut Pegunungan
TRIBUN MEDAN.com - Kisah heroik terselip di balik aksi kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Papua, pada 29 Agustus lalu.
Adalah legenda hidup Persipura yang berhasil menyelamatkan SPBU Nagoya dari aksi kebrutalan massa yang berupaya melakukan pembakaran.
Yafet Sibi, legenda hidup Persipura yang aktif bermain pada era 70-an, menceritakan saat kejadian ia berdiri di Tugu Marthen Indey.
Jaraknya sekitar 50 meter dari SPBU Nagoya dan merupakan persimpangan menuju Jalan Irian dan Jalan Koti.
Saat itu massa yang masih berada beberapa ratus meter di depannya tampak melakukan perusakan dengan melempari setiap bangunan yang dilewati.
Ketika itu juga ia berpikir untuk melakukan sesuatu guna mengalihkan rute massa.
Caranya, ia menggunakan pakaian masyarakat pegunungan dan mengucapkan yel-yel yang biasa massa lontarkan.
"Dari tiga grup yang datang, saya sudah di Tugu Marthen Indey, Saya pakai atribut masyarakat pegunungan untuk saya mengarahkan massa tidak boleh lewat sini (Jalan Irian).”
“Jadi ketiga rombongan massa itu saya arahkan ke sana (Jalan Koti) semua," ujarnya, Minggu (1/9/2019).
Baca: Info Intelijen, Jaringan Internasional Terlibat Aksi Rusuh Papua
Baca: VIRAL Pernikahan Batal setelah Terbongkarnya Penyamaran Calon Pengantin Pria yang Ternyata Wanita
Baca: Remaja Putri 16 Tahun Diperkosa Kekasih dan 5 Teman Pria, Bunuh Diri karena Waswas Video Tersebar
Karena sosoknya sudah cukup dikenal, Yafet mengaku ada beberapa mahasiswa di dalam rombongan massa memanggilnya.
Mahasiswa yang memanggilnya dengan sebutan "pak ondo (kepala suku)" kemudian ia manfaatkan untuk ikut menjaga SPBU dan menghalau massa.
Namun, upaya yang dilakukan Yafet Sibi tidak sepenuhnya berhasil karena masih ada belasan orang yang lewat di Jalan Irian dan melakukan pembakaran bangunan sebelum SPBU Nagoya.
Di momen inilah Yohan Sombuk, Pengawas dan Manager Operasional SPBU Nagoya berperan.
Ia yang saat kejadian berdiri di depan SPBU dengan kondisi pagar sudah ditutup, telah menyiapkan langkah antisipasi.