Kegelisahan Bu Tien Soeharto Saat Pecahnya G30S/PKI, Tinggalkan RS hingga Mengungsi ke Rumah Ajudan

Sejarah mencatat pemberontakan PKI atau dikenal G30S/PKI menyisakan banyak cerita dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari keluarga Cendana

Editor: Juang Naibaho
Kompas via TribunTimur
Kegelisahan Bu Tien Soeharto Saat Pecahnya G30S/PKI, Tinggalkan RS hingga Mengungsi ke Rumah Ajudan 

Kegelisahan Bu Tien Soeharto Saat Pecahnya G30S/PKI, Tinggalkan RS hingga Mengungsi ke Rumah Ajudan

TRIBUN MEDAN.com - Sejarah mencatat pemberontakan PKI atau dikenal G30S/PKI menyisakan banyak cerita dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari Soeharto dan keluarga Cendana

Ibu Tien, istri Soeharto, menceritakan pengalamannya saat pemberontakan G30S/PKI itu terjadi

Dilansir dari buku otobiografi Ibu Tien Soeharto berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia', berikut cerita Soeharto dan keluarga cendana saat peristiwa G30S/PKI

Ibu Tien, istri Seoharto sengaja berkumpul di markas Persit untuk mendengarkan penjelasan dari Menteri/Panglima AD Achmad Yani.

"Pak Yani dalam pertemuan tersebut menjelaskan situasi politik pada waktu itu yang makin gawat. Selama saya menjadi istri prajurit, baru pertama kali itulah saya menerima uraian politik yang menyangkut nasib negara dan bangsa,” kisah Ibu Tien.

Seusai mengikuti acara itu, Ibu Tien pulang ke rumahnya di Jalan H Agus Salim.

Melihat ibunya pulang, anak-anaknya meminta dibuatkan sup kaldu tulang sapi.

Ibu Tien lalu membuatkannya.

Namun, ketika dirinya sedang membawa panci berisi sup panas yang hendak ditaruh di ruang makan, tiba-tiba Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yang saat itu berusia empat tahun, menabrak tangan ibunya.

Akibatnya, sup itu tumpah dan mencelakai Tommy.

"Air sup tumpah dan mengguyur sekujur tubuhnya. Kulitnya terbakar dan melepuh-lepuh. Saya ingat pelajaran PPPK di Kostrad. Kalau luka bakar obatnya leverstraan salf. Kebetulan ada persediaan di rumah. Maka obat itulah yang saya oleskan ke kulitnya. Setelah itu saya bawa Tommy ke RS Gatot Subroto untuk dirawat," tuturnya sambil menambahkan Soeharto sempat menjaga Tomy bersama dirinya.

Sekitar pukul 00.00, Ibu Tien meminta Soeharto agar segera pulang ke rumah karena pada waktu itu Mamiek, putri bungsu Soeharto sedang sendirian di rumah.

Apalagi ketika itu usia Mamiek baru satu tahun.

Saat Soeharto berada di rumah, tiba-tiba seorang pria bernama Hamid mengetuk rumah Soeharto yang kebetulan menjadi Ketua RT.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved