Polisi Sita Panah dari Rusun 2 Aktor Intelektual Kerusuhan Papua, Ferry Kombo dan Alexander Gobay

Aparat Kepolisian terus mendalami peran dua aktor intelektual di lapangan dalam insiden kerusuhan Papua, yakni Ferry Kombo (FBK) dan Alexander Gobay

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.com/Devina Halim
Polisi Sita Panah dari Rusun 2 Aktor Intelektual Kerusuhan Papua, Ferry Kombo dan Alexander Gobay. Foto: Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo 

"AG (perannya) sama dengan si FK, bagian daripada tim penggerak AMP di Jayapura, yang digerakkan nanti dari aktor intelektual yang di KNPB," ujar Dedi.

Di sisi lain, ia menyebut pihaknya tengah mendalami peran dua tokoh KNPB yang diduga terkait pula dengan kerusuhan di Bumi Cendrawasih.

Menurut mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu, keduanya diketahui berinisial AK dan VY.

Meski begitu, keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka.

Jenderal bintang satu itu menegaskan tim dari Mabes Polri turut dikirim guna mem-back up Polda Papua dalam mendalami keterkaitan keduanya.

"KNPB kan ada dua aktor intelektualnya juga. Memang belum ditetapkan sebagai tersangka, tapi masih didalami oleh aparat Polda Papua, dan tim dari Mabes Polri pun dikirim untuk mem-back up Polda Papua untuk memeriksa saudara AK dan VY, sebagai tokoh di KNPB," tandasnya.

Baca: Live Streaming Timnas Indonesia vs Thailand Hari Ini, Berikut Prediksi Pemain Kedua Negara

Baca: Petaka Bullying - Fatir Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia, Sang Ibu Ceritakan Kronologi Lengkapnya

Temuan Komnas HAM

Sebelumnya, Komnas HAM menguak fakta baru terkait aksi demonstasi berujung rusuh yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

Temuan itu terkuak setelah Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua menurunkan tim untuk mendalami kerusuhan yang sempat terjadi di Manokwari, Sorong, Fakfak dan Jayapura.

Dari tim yang diturunkan ke lapangan, Komnas HAM mendapati ada kemiripan pola di keempat daerah tersebut.

"Kemiripannya misalnya, para mobil komando sebagai koordinator itu masih di tempat lain, masih di jarak yang lain, tapi perusakan dan penjarahan sudah terjadi di depan," ujar Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Fritz Ramandey, di Jayapura, Minggu (8/09/2019).

Fritz juga mengaku telah berbicara kepada koordinator demo pada 19 dan 29 Agustus 2019 yang merupakan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih dan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ).

Mereka adalah Ferry Kombo, mantan Ketua BEM Fisip Uncen, dan Alexander Gobay.

Keduanya kini berada di tahanan Mapolda Papua terkait kasus kerusuhan Jayapura.

Baca: KABAR TERBARU Gelombang Panas Landa Prancis 1.500 Orang Meninggal, Menkes Ungkap Rinciannya

Baca: MUNCUL PERMOHONAN Maaf Menteri Susi Setelah 4,5 Tahun Menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menyebutkan bahwa ada sejumlah organisasi yang melatarbelakangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved