Wisatawan Kecewa Tak Bisa Nikmati Keindahan Danau Toba karena 'Tertutup' Kabut Asap
Para wisatawan baik domestik maupun luar yang datang, sudah kecewa dengan dampak yang timbul karena asap.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Wisatawan Kecewa Tak Bisa Nikmati Keindahan Danau Toba karena 'Tertutup' Kabut Asap
TRIBUN-MEDAN.com -Wisatawan Kecewa Tak Bisa Nikmati Keindahan Danau Toba karena 'Tertutup' Kabut Asap .
Sejak tiga hari terakhir, asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah sampai ke wilayah Danau Toba. Jarak pandang di danau terbesar di Indonesia itu sudah terganggu.
Para wisatawan baik domestik maupun luar yang datang, sudah kecewa dengan dampak yang timbul karena asap.
Penyelenggara Volcano Floating Party, Hamlet alias Halasan Maruli Manurung mengatakan, adanya asap di Danau Toba, membuat tamu-tamu sudah terlihat kecewa.
Asap sudah mengganggu wisatawan untuk menikmati keindahan Danau terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Sudah tiga hari ini asap ada di Danau Toba, tamu kita kecewa. Jarak pandang memang masih jauh. Tapi nampak lah asap itu.
Jadinya kan tidak cantik pemandangannya," kata Hamlet, Sabtu (14/9/2019).
Sementara itu, pantauan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan. Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan, angin dari tenggara telah membawa asap kebakaran hutan di Provinsi Riau ke wilayah Danau Toba.
Baca: Motif Menantu Tega Habisi Nyawa Sang Mertua, Awalnya Gara-gara Sang Istri Pakai Rok Mini
Baca: Warga Sekitar Markas Brimob Srondol Panik hingga Berlarian, Genteng Warga Rontok Berjatuhan
Baca: Efek Ledakan Gudang Senjata Mako Brimob Semarang, Kapolda: Gudang Hancur Hingga Atap Lepas
Dalam pantauan di Sumut, pada Kamis (12/9/2019) terdeteksi sebanyak 20 titik panas masing-masing di Kabupaten Asahan, Karo, Deliserdang, Labura, Madina, Sergai, Tapteng, dan juga Taput.
Sedangkan pada Jumat (13/9/2019) titik panas yang terpantau hanya berada di Kabupaten Tapteng saja.
"Titik panas ini berada dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen," jelasnya.
Baca: Lihat Ledakkan di Gudang Penyimpanan Bahan Peledak di Asrama Brimob Srondol
Baca: LOWONGAN KERJA HARI INI: Bank Indonesia (BI) Rekrut Pegawai, Tata Cara Melamar dan Syarat Daftar
Baca: Setelah Bom Meledak di Mako Brimob Semarang, Anggota Polisi Terluka, Berikut Respons Kapolda Jateng
Seorang warga Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Farman(31) mengatakan bahwa di tempatnya warga sudah merasakan dampak asap kebakaran hutan di Riau sejak sepekan terakhir.
"Kalau di Padang Lawas ini, kabut asapnya sudah mulai mengganggu pernafasan," kata Farman.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan bahwa kabut asap memang telah melanda beberapa wilayah di Provinsi Sumut.
Baca: JAWABAN Teten Masduki - Johan Budi Dicari Orang Hilang Sindiran ICW Sasar eks Pegiat antikorupsi
Baca: JOKOWI - Pimpinan KPK Serahkan Mandat ke Presiden Dinilai Pengamat Jadi Tamparan Keras bagi Jokowi
Baca: Jadwal & Link Live Streaming Fiorentina vs Juventus, Siaran Langsung Liga Italia Malam Ini
Baca: KPK -TERKINI, Sasar Jokowi, Pengamat Singgung Kasus Besar di KPK Century &BLBI; Diduga Akan Terhenti
"Belum ada laporan dari Dinas Kesehatan di daerah terkait dampak buruknya. Artinya masih bisa di toleransi," kata Alwi.
"Kalau situasinya terus dibiarkan memang akan tidak baik untuk kesehatan," sambungnya.
Lebih lanjut, Alwi mengimbau kepada masyarakat yang daerahnya terdampak agar mengurangi aktivitasnya keluar rumah.
Saat ini kondisi kabut asap kian hari akan semakin menebal. Apabila terpaksa harus keluar rumah, kami ingatkan agar dapat menggunakan masker.
"Kalau ada yang sakit segera melapor dan berobat ke fasilitas kesehatan," pungkas Alwi.
(mak/tribun-medan.com)