BAYI BERMATA SATU (Cyclopia) di Riau hanya Bertahan 2 Jam setelah Lahir, Ini Penjelasan Dokter

Bayi bermata satu meninggal dunia setelah dua jam menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Tengku Rafian Siak, Riau, Kamis (19/9/2019).

Editor: Tariden Turnip
HO-RSUD Tengku Rafian Siak
BAYI BERMATA SATU di Riau hanya Bertahan 2 Jam setelah Lahir, Ini Penjelasan Dokter. Kondisi bayi dengan mata satu dan tanpa hidung di RSUD Siak. 

Penyebabnya, diduga karena si ibu kurang asupan gizi saat mengandung.

Bisa juga karena menderita penyakit bawaan yang menyerang saat hamil atau tercemar kondisi alam.

"Ini yang harus diwaspadai masyarakat.

Jadi sebaiknya ibu hamil diminta rutin memeriksakan kandungannya ke fasilitas-fasilitas kesehatan," ujar Benny.

Sebelumnya bayi perempuan bermata satu yang lahir di Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Kamis (13/9/2018).

Bayi perempuan ini lahir secara sesar di RSU Panyabungan.

Selain bermata satu, rupanya bayi tersebut juga tidak memiliki hidung.

Hal tersebut pun mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution.

"Benar, tadi siang sudah kami lihat. Kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya.

Sang ibu bayi, Surianti dan suaminya pun mengaku syok melihat kondisi putri mereka.

Bayi perempuan itu sendiri merupakan anak kelima dari pasangan ini.

Sang ayah diketahui merupakan seorang pekerja tambang.

"Orang tuanya masih sangat syok. Mereka juga kurang koperatif dan cenderung menutup diri," imbuh Syarifuddin.

Syarifuddin mengatakan bayi yang lahir di Mandailing Natal ini lahir dengan berat badan normal.

Namun ia memiliki denyut jantung yang lemah dan tidak menangis saat dilahirkan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved