Setelah Keluar dari Pekerjaan, Wanita Ini Mampu Hasilkan Puluhan Juta Sebulan,Apa yang Dilakukannya?
Sejak 2013 Yessy Safrianti sudah memulai usaha makanan beku dengan merek Maharani Food. Awalnya ia membuat beberapa usaha
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
Setelah Keluar dari Pekerjaan, Wanita Ini Mampu Hasilkan Puluhan Juta Sebulan, Apa yang Dilakukannya?
TRIBUN-MEDAN.com-Setelah Keluar dari Pekerjaan, Wanita Ini Mampu Hasilkan Puluhan Juta Sebulan, Apa yang Dilakukannya?.
Bagi sebagian ibu rumah tangga yang sekaligus merambah menjadi wanita karir, waktu untuk mengurus rumah tangga harus dilakukan serba cepat.
Untuk itu kehadiran makanan beku atau frozen food sangat membantu mempermudah pekerjanya. Semakin tingginya permintaan makanan beku membuka peluang usaha bagi sebagian orang.
Sejak 2013 Yessy Safrianti sudah memulai usaha makanan beku dengan merek Maharani Food. Awalnya ia membuat beberapa usaha seperti jualan coklat dan barang antik.
Namun ia merasa usaha yang prospeknya bagus adalah usaha makanan beku.
Usaha seperti ini dirasa Yessy tidak repot karena tidak mudah basi sehingga resikonya lebih kecil.
Ia juga melihat peluang pasar yang menginginkan makanan sehat dengan cara yang tak repot. Produk pertamanya adalah nugget ikan.
Baca: SAKSIKAN Link Live Streaming Timnas U16 Indonesia vs China, Tonton Link Siaran Langsung di Sini
Baca: Hotman Paris Meradang, Diserangan Hoax hingga Dilaporkan ke KPK, Sebut Musuh Tak Mampu Bersaing
Baca: PS Bhinneka Tekuk PSDS Deliserdang 1-0, Juara Grup G dan Lolos ke Semifinal
"Dulu saya pegawai swasta dan bekerja di dunia farmasi. Pada 2013 saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja. Saya pikir saya mau buat apa, saya buat lah nugget ikan, saya tawarkan kepada teman-teman ternyata responnya positif akhirnya saya mulai buat jenis makanan beku lainnya," ujar Yessy saat ditemui di Lapangan Merdeka, Minggu (22/9/2019).
Makanan beku buatannya bervariasi seperti nugget ayam, baso, dimsum, pangsit, baso daging, dan lain sebagainya.
Baca: Kuburan Jepang, Jejak Negeri Samurai di Deli Tua Deliserdang
Baca: Pasutri Jember Dibegal di Wilayahnya, 1 Orang Tewas, Kapolres Lumajang: Saya Halalkan Darahnya
Baca: LIVE TV ONLINE: Siaran Langsung MotoGP - Link Live Streaming MotoGP Aragon Sedang Berlangsung [LIVE]
Pada 2018 usahanya kian berkembang dan diproduksi secara massal. Produknya sudah dipasarkan di supermarket serta dijual juga secara online.
Produk Yessy ini tidak menggunakan penyedap rasa dan pengawet. Meski begitu makanan ini bisa tetap bertahan hingga enam bulan asal dalam kondisi beku.
Produknya juga sudah mendapat izin Pangan Industri Rumah Tangga atau PIRT.
"Semuanya kita olah sendiri di rumah produksi Jalan Ring Road nomor 9 D. Dari usaha ini kini sudah terbangun usaha-usaha lainnya seperti katering yang menjual nasi dan kue," katanya.
Awal ia membangun bisnis ini dengan modal Rp 200 ribu. Dari membangun bisnis sendiri, sekarang ia sudah dibantu dengan delapan karyawan dan tiga orang kurir.
Baca: Pengakuan Istri Saat Peluru Tembus Kepala Sang Suami, Bandar Narkoba yang Sedang Kendarai Mobil
Baca: LIVE TRANS7: Link Live Streaming MotoGP Aragon 2019, Siaran Langsung (Live MotoGP) Pukul 18.00 WIB
Baca: Menjabat Kapolres Tanjungbalai, Putu Yudha Prawira Janji Tuntaskan Kasus yang Belum Terungkap
Baca: LIVE TV ONLINE: Link Live Streaming MotoGP Aragon, Siaran Langsung MotoGP Sesaat Lagi [Link Live]
Ia mengatakan menjadi pengusaha membuatnya bebas untuk berkreasi dan kepuasan tersebut tidak didapati ketika menjadi karyawan.
"Namanya karyawan tentunya ada SOP yang harus kita patuhi, jadi kita enggak bisa berkreasi. Memang hasilnya tentu berbeda, kalau jadi karyawan kita tidak ada resiko dan sudah pasti gajian tiap bulan," katanya.
Dari usaha ini, ia bisa memperoleh omzet hingga puluhan juta dalam sebulan. Teknik pemasaran yang dilakukannya berbeda ada yang ke kantor-kantor, dijual online, dan di supermarket.
Menurutnya untuk membangun usaha ini harus percaya diri dan jangan malu menawarkan produk kepada orang lain.
"Jangan malu menawarkan produk kita, harus percaya diri. Kalau kita saja malu sama produk kita siapa lagi yang bangga. Selain itu harus tekun, usaha apapun yang kalau tidak ditekuni tidak akan bisa jalan. Rajin-rajinlah jumpa sama orang. Karena kalau satu orang dalam satu kantor tahu kita, nanti bisa seisi kantor itu tahu. Karena promosi yang terbaik itu dari mulut ke mulut," katanya.
Selain itu, ia juga sering ikut pelatihan dan seminar. Dari seminar ia belajar cara pengemasan produk yang baik dan untuk penambahan menu makanan ia juga rajin mengikuti kursus.
Produk Yessy dijual mulai harga Rp 30 ribu hingga Rp 90 ribu. Harganya berbeda tergantung ukuran dan jenis makannya.
(cr18/tribun-medan.com)