Ratusan Mahasiswa Papua yang Pulang Kampung Kini Gabung di Uncen, Ikut Demo ke Kantor Gubernur
Ratusan mahasiswa juga akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Papua di Jayapura, Senin (23/9/2019).
Dilansir Kompas.com, Kepala Bandara Wamena Joko Harjani menyebutkan, operasional bandara ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penghentian operasional bandara dilakukan sekitar pukul 10.30 WIT dengan menerbangkan tiga pesawat kargo yang sebelumnya berada di Bandara Wamena.
“Saat ini sudah tidak ada pesawat di bandara,” kata Joko.
Joko menambahkan, bandara akan dibuka bila ada permintaan dari pihak kepolisian atau militer.
Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem setiap hari melayani 120 penerbangan dari dan ke Wamena.
"Tingginya aktivitas penerbangan itu disebabkan Wamena menjadi pintu masuk ke beberapa kota dan kampung di Kawasan Pegunungan Tengah," ujar Joko.
Baca: Detik-detik Evakuasi Jasad Putri Sinambela dari Dasar Danau Toba, TONTON VIDEO. .
Baca: Kekayaan Mia Khalifa Melejit setelah Berhenti dari Bintang Film Panas, Ternyata dari Sini Sumbernya
Kerusuhan Wamena
Kerusuhan di Wamena bermula dari ribuan orang yang menggelar aksi unjuk rasa, Senin (23/9/2019).
Aksi massa dimulai sejak pagi, sekitar pukul 09.15 WIT.
Kontributor Papua Tribunnews.com melaporkan, aksi unjuk rasa berjalan anarkis dengan adanya pembakaran sejumlah gedung dan rumah masyarakat.
Kantor Bupati setempat juga menjadi sasaran pembakaran oleh massa.
Seorang warga Wamena yang namanya enggan disebut mengatakan, situasi Wamena tidak terkontrol.
Massa telah bertindak anarkis. Bahkan, situasi semakin mencekam.
“Situasi tidak terkontrol, media dikarang ambil gambar, massa semakin anarkis kantor Bupati Jayawijaya dibakar oknum massa. Semua memilih menghentikan aktivitasnya,” ungkapnya.
Warga Wamena lainnya yang juga namanya enggan disebut menuturkan, situasi Wamena mencekam dan aksi pembakaran di mana mana.
“Saya sudah tutup usaha saya, takut karena semakin mencekam bakar-bakaran,” tuturnya.