Mahasiswa Sumbar Anarkis Rusak Kantor DPRD Sumbar hingga Kerugian Rp 1 Miliar, Ini Dalih Mahasiswa
"Saya mewakilkan suara masyarakat, yaitu karena masyarakat sangat kecewa dengan tindakan atau perilaku rezim sekarang ini," ujarnya.
Mereka mengakui bahwa aksi yang dilakukan sudah anarkis.
"Lihatlah keadaan di DPRD Sumbar ini, kami anarkis karena tidak ada satupun anggota DPRD yang mau bersidang di depan ruangan ini," ujarnya.

Ia menanyakan kepada para anggota DPRD.
"Ke mana mereka?" katanya.
Ia menjelaskan, bahwa sebelumnya juga sudah melakukan aksi, namun tidak digubrisnya.
"Mereka mengatakan akan mengirimkan surat, surat ke mana, tapi tidak ada konfirmasi.
Sebelumnya kami telah melakukan aksi, tapi tidak ada di gubris, dan kami maju lagi," tuturnya.
"Tolong pemerintah, kalau mahasiswa tidak didengarkan Jokowi akan lengser," tuturnya.
Melansir bbc news indonesia, Firdaus selaku anggota DPRD Sumbar dari fraksi PKB mengaku sangat menyayangkan mengingat itu adalah fasilitas negara yang dibeli dengan uang rakyat.
"Jadi tetap rakyat yang dirugikan.
Ini bukan budaya aksi mahasiswa Sumbar.
Kita merasa prihatin dan sangat terkejut dengan aksi ini," ujarnya.
Firdaus lantas mengimbau kepada semua pihak agar tidak terprovokasi dengan kejadian ini.
"Hanya sebagai evaluasi bagi kita agar ke depannya tidak ada lagi aksi seperti ini di Sumbar.
Kita berteriak menyuarakan suara rakyat, jangan sampai rakyat pula yang dirugikan," tambahnya.