Wajah Seorang Anggota Polisi Berdarah Terkena Lemparan Batu saat Minta Demonstran Pulang
Wajah seorang polisi tampak berdarah lantaran terkena lemparan batu oleh demonstran
TRIBUN-MEDAN.Com - Wajah seorang polisi tampak berdarah lantaran terkena lemparan batu oleh demonstran, di dekat gerbang belakang kantor DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
Polisi yang terluka itu langsung mundur, mengarah ke tempat perawatan di area gedung DPR-MPR RI.
Belum diketahui siapa nama polisi yang terluka itu. Sementara bebatuan, botol air minum, dan plastik sampah, remang-remang melayang di udara.
Lagi-lagi, satu di antara aparat kepolisian terkena batu. Namun tak terluka parah.
"Pada hitungan ketiga, kami akan menembakkan gas air mata. Kami minta para adik-adik mahasiswa untuk pulang ke rumah," terdengar suara seorang polisi dari pengeras suara.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sesekali terdengar suara keras dari tiang listrik yang terkena lemparan batu.
"Jangan lemparkan batu ke arah polisi. Kami bukan musuh kalian," ucap polisi tersebut.
88 orang dirawat di RS
Sebanyak 88 orang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, setelah terluka dalam bentrokan antara massa dengan aparat Kepolisian, Selasa (24/9/2019).
Kerusuhan pecah dalam aksi unjuk rasa kelompok mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan, Selasa sore.
Agus W Susetyo, Head Of Bussiness Management RSPP mengatakan, angka tersebut berdasarkan data terakhir pukul 00.00 WIB.
"Sampai pukul 00.00 WIB, sebanyak 88 orang masuk Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah masuk kita lakukan triase atau pemilahan pasien berdasarkan penyakit dan keluhan," kata Agus di RSP Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019) dini hari, mengutip Kompas.com.
Dari 88 korban tersebut, terbagi menjadi tiga klasifikasi.
Pasien ketogori hijau adalah mereka yang datang ke RS dalam kondisi sadar dan tidak harus ada tindakan darurat.
Pasien kategori kuning masuk tahap observasi dan harus dilakukan perawatan medis secepatnya.
