Kisah Polwan Bripka Afika Menolong Pelajar yang Menangis saat Demo Ricuh di DPRD Sumut

"Kenapa datang ke sini? Terus dia menjawab hanya ikut-ikutan saja," jawab Afika.

HO
Bripda Afika Nasution saat membantu siswa SMP ke pulang ke rumahnya yang berada di Pasar 7 Tembung, Jumat (27/9/2019) 

TRIBUN-MEDAN.com - Polwan humanis, itu julukan yang cocok diberikan kepada Bripda Afika Nasution.

Sikap mengayomi yang ia lakoni dalam aksi unjuk rasa Jumat (27/9/2019) kemarin patut diacungi jempol.

Polwan berusia 24 tahun ini menolong seorang siswa kelas 2 SMP yang ditinggal oleh teman-temannya saat unjuk rasa berlangsung di gedung DPRD Sumut.

Awalnya Afika ditugaskan menjadi negosiator dan berinteraksi dengan para pelajar dan meminta mereka untuk pulang dan jangan mengikuti unjuk rasa.

Setelah aksi lempar-lemparan batu, beberapa mahasiswa membawa seorang anak berpakaian Pramuka yang kebingungan dan menangis.

"Teman-temannya lari ke arah Lippo dan ia ditinggal sendiri," kata Afika, Sabtu (28/9/2019).

Karena ditinggal teman-temannya, bocah itu panik dan menangis d itengah keramaian aksi unjuk rasa.

Pelajar SMP itu mengaku warga Tembung Pasar 7 ini.

"Kenapa datang ke sini?

Terus dia menjawab hanya ikut-ikutan saja," jawab Afika.

Pelajar itu mengaku ke gedung DPRD Sumut bersama teman-temannya dengan berjalan kaki.

Kepada Afika, pelajar yang kebingungan itu mengaku kedatangan dirinya kesini tidak diketahui orangtuanya.

"Kutawari dia pulang mengingat di sini sangat berbahaya.

Terus dia bilang mau pulang, tapi dia tidak punya uang," tutur Afika.

Polwan yang seheri-hari bertugas di bagian humas itu pun memesan ojek untuk bocah itu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved