Orangtua Pelajar yang Serang dan Tantang Polisi Menangis saat Menjemput Anaknya ke Kantor Polisi

Dengan menggenggam selembar kertas fotocopy identitas dan kartu keluarga, mereka menunggu di anak tangga depan gedung Sabhara.

Penulis: Juang Naibaho |
DOKUMENTASI POLSEK PASAR MINGGU
Sejumlah orangtua demonstran berkumpul di depan gedung sabhara Polda Metro Jaya, Selasa (01/10/2019) siang. Mereka bermaksud ingin menjemput anak-anak mereka yang diamankan polisi saat kerusuhan dalam unjuk rasa di sekitaran gedung DPR 

"Jadi mereka ada yang dijanjikan diberi bayaran sebesar Rp 40.000 per orang," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin.

Budhi menyampaikan, iming-iming uang diketahui berdasarkan pemeriksaan aplikasi pesan singkat di ponsel mereka.

Iming-iming uang itu membuat sejumlah warga yang bukan pelajar berpura-pura menjadi pelajar hanya untuk mendapatkan bayaran.

"Tentu nanti akan kami dalami akan kita proses kalau nanti ada dugaan tindak pidana yang mereka lakukan (penahanan). Nanti akan kami usut termasuk juga orang yang memprovokasi atau mungkin menghasut mereka untuk melakukan tindakan ini," ujar Budhi.

Ia menambahkan, razia yang pihaknya lakukan berkaca dari aksi pada 25 September 2019. Saat itu para pelajar sama sekali tidak menyampaikan pendapat, tetapi melakukan kerusuhan.

Ada puluhan pelajar dan massa bayaran yang diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Senin sore.

Iming-iming uang itu dibenarkan oleh RH (22), seorang sekuriti. Ia berpura-pura menjadi pelajar karena ingin mendapatkan uang tersebut.

"Dapat info dari WhatsApp, katanya Rp 40.000 dibayarnya," kata RH kepada wartawan di halaman Polres Metro Jakarta Utara.

Ia lantas meminjam seragam serta kaus milik seorang pelajar agar bisa bergabung dengan pelajar yang bergerak menuju Gedung DPR.

Rencananya, mereka akan menumpang truk bersama pelajar-pelajar lain untuk berangkat ke Gedung DPR. Namun, ia justru ditangkap polisi setiba di kawasan Tanjung Priok.

Pelajar Serang dan Tantang Polisi

Sejumlah video aksi unjuk rasa pelajar dan mahasiswa yang berunjung rusuh di jakarta viral di media sosial, video-video ini adalah aksi brutal dari para pelajar yang menyerang polisi yang berjaga.

Yang paling banyak diperbincangkan netizen adalah video yang dishare akun facebook william, dalam postinganya dia menyematkan caption "Apakah aparat kita hanya boleh diam hadapi yg spt ini?".

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang menyerang polisi yang mengunakan tameng. Ada yang menendang, ada yang melempar dengan batu.

Bahkan beberapa polisi tampak terjatuh dan kembali berdiri lagi tanpa melakukan penyerangan kepada para demonstran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved