Kesaksian Tetangga Aiptu Pariadi, Dengar Suara Tembakan 3 Kali lalu Anak Korban Lari Sambil Menjerit
Insiden tragis yang dialami Aiptu Pariadi, Katim I Satresnarkoba Polres Serdang Bedagai, bersama istrinya, mengejutkan sejumlah tetangga korban.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Juang Naibaho
Pasangan suami istri ini meninggalkan tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan.
Baca: Usai Heboh Unggahan Slip Gaji, Terkuak Kekayaan Bupati Banjarnegara Sebesar Rp 19 Miliar
Baca: POLISI UPDATE Tes Urine, Menantu Elvy Sukaesih Terbukti Positif Narkoba Pakai Sabu dan Ganja
Senjata Sempat Ditarik
Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi mengatakan, sekitar dua bulan lalu senjata api yang dikuasai Aiptu Pariadi sempat ditarik.
"Sempat ditarik senpinya karena masa berlakunya habis sekitar dua bulan lalu. Tapi sebenarnya bukan ditariklah, dipulangkan ke logistik Polda," kata Martualesi.
Untuk bisa dapat lagi menguasai senjata api, lanjut Martualesi, Aiptu Pariadi harus mengikuti lagi ujian di Polda Sumut.
"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi. Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus," kata Martualesi.
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri yang ditemukan tewas di dalam rumahnya, tengah terlibat cekcok.
Keduanya saling tidak berkomunikasi.
"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka. Jadi tidak komunikasi," ucap Jualiarman ketika ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Minggu (6/10/2019).
Baca: Harta Karun Emas Ditemukan Usai Kebakaran Hutan di Palembang, Ini Kisah Dukun Pengambil Harta Karun
Baca: HASIL Kualifikasi & Link Live Streaming MotoGP Thailand, Valentino Rossi dan Quartararo Kecelakaan
Selama ini, lanjut Juliarman, Aiptu Pariadi merupakan personel Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.
Untuk urusan pekerjaan disebutnya Aiptu Pariadi dikenal sebagai orang yang baik.
"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran,"kata Juliarman.
Ia mengakui Pariadi telah lama dibekali senjata api untuk kepentingan tugasnya.
Saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi khususnya dari keluarga yang bersangkutan.
"Kalau untuk luka kita masih tunggu hasil visum ya. Tapi dari kasat mata ada tiga lubang di kepala. Artinya memang ada 3 kali letusan," kata Jualiarman.
Secara terperinci Juliarman tidak menyebutkan siapa yang terkena dua lubang dan satu lubang di kepala.
Namun informasi yang didapat istrinya terkena peluru senpi dua lubang di kepala sementara Pariadinya satu lubang.

(dra/tribun-medan.com)