DEBAT PANAS Arteri Dahlan dengan Prof Emil Salim, Politisi PDI P Dianggap gak Sopan, Disasar Netizen
DEBAT PANAS Arteri Dahlan dengan Prof Emil Salim, Politisi PDI P Dianggap gak Sopan, Disasar Netizen
"Toh, bukan ybs. pembuat artikelnya dan yang jelas dirugikan adalah kami."
"Masa bodoh wikimin dikatakan tidak seru karena tidak lucu. Melucu memangnya selalu harus merugikan pihak lain?" tulis Wikimin.
Postingan Twitter @idwiki (Twitter @idwiki)
Kronologi tindakan kasar Arteria Dahlan terhadap Emil Salim
Tindakan tidak sopan Arteria Dahlan terhadap Emil Salim bermula saat keduanya berdebat mengenai Perppu KPK.
Baca: DOWNLOAD LAGU MP3 MEMORIES Maroon 5, Video MP4, Lirik Lagu dan Chord Kunci Gitar Termudah
Baca: Bantahan KPK, 3 Hal Tuduhan Politisi PDI P Arteria Dahlan, Laporan Tahunan & KPK Gadungan dan
Pada awalnya Arteria Dahlan menjelaskan mengenai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.
"Publik ini nggak tahu, publik ini terhipnotis dengan OTT, OTT. Seolah-olah itu hebat," kata dari Arteria Dahla dikutip TribunJakarta.com dari Mata Najwa.
"Padahal janji-janjinya KPK banyak sekali di hadapan DPR yang sama sekali kita katakan sepuluh persen pun belum tercapai hingga saat ini," sambungnya.
Mendengar pernyataan dari Arteria Dahlan, Prof Emil pun memberikan tanggapan.
"Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?," ujar Prof Emil yang disambut sorakan dari penonton.
Kemudian Arteria Dahlan pun membalas perkataan dari Prof Emil, dan mengatakan bahwa penangkapan ketua partai itu hanya sebagian kecil dari kerja KPK.
Baca: Bantahan KPK, 3 Hal Tuduhan Politisi PDI P Arteria Dahlan, Laporan Tahunan & KPK Gadungan dan
"Enggak itu sebagian kecil Prof. Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK," kata Arteria Dahlan.
"Tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan. Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," ujar Arteria Dahlan.
Kemudian Arteria Dahlan menjelaskan mengenai alasan pembentukan dewan pengawas KPK.