Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus

Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus

Editor: Salomo Tarigan
VIA KOMPAS.COM
Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus. FOto: Joko Widodo dan Prabowo Subianto 

Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus

TRIBUN-MEDAN.com - Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus.

//

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo apakah bersedia menerima Partai Gerindra bergabung dengan pemerintah.

Baca: Suaminya Dicopot dari Dandim Kendari, Irma Nasution Menangis, Ini Komentar Suaminya Kolonel Hendi

Baca: JADWAL SIARAN LANGSUNG Norwegia vs Spanyol, Denmark vs Swiss, Italia vs Yunani Mulai Malam Ini

Namun, Irma juga mengingatkan bahwa harus ada pihak oposisi yang memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin nanti.

"Enggak boleh partai pemerintah dibiarkan begitu saja karena itu menjerumuskan. Kami enggak mau Presiden terjerumus," kata Irma dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/1019).

Irma mengatakan, meskipun mayoritas partai di DPR sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf, namun harus ada pihak yang menjadi kontrol atas jalannya pemerintahan.

Baca: BREAKING NEWS - Wiranto Ditusuk, Istri Prajurit TNI AU Inisial FS Diperiksa Polisi, Diantar SatpomAU

Menurut dia, Partai Nasdem sendiri akan menjadi kontrol dari dalam koalisi.

"Kami akan tetap jadi kontrol internal namanya, yaitu menjadi mitra pemerintah yang kritis, lakukan kritik yang solutif dan elegan, kalau enggak maka sama saja menjerumuskan pemerintah dong," kata dia.

Irma mengingatkan, jika Jokowi dan seluruh parpol di DPR justru saling bersekongkol untuk melakukan keburukan, maka efeknya bisa fatal.

Bahkan hal itu bisa menimbulkan parlemen jalanan.

"Kalau seluruh parpol masuk dalam pemerintah, yang jadi check and balance siapa? Maka yang jadi check and balance dilakukan rakyat, seperti yang dilakukan mahasiswa kemarin.

Nanti mahasiswa dan masyarakat jadi oposisi bagi pemrtintah, itu berbahaya," ucapnya.

Baca: INILAH Sosok Irma Nasution, Istri Kolonel Hendi yang Dicopot Akibat Ulahnya, Alumni SMAN 3 Medan

Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka.

Jokowi mengakui ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi dengan Jokowi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved