TERUNGKAP Masa Lalu Irma Nasution, Primadona SMA N 3 Medan yang Rusak Karir Suaminya, Kolonel Hendi
Menurut rekannya, Birgaldo Sinaga yang berpofesi seorang penulis ini mengakui jika dirinya merupakan teman sekolah dari Irma Zulkifli Nasution.
TERUNGKAP Masa Lalu Irma Nasution, Primadona SMA N 3 Medan yang Rusak Karir Suaminya, Kolonel Hendi
TRIBUN-MEDAN.COM - Nama Irma Zulkifli Nasution mendadak viral setelah KSAD Jenderal Andika Perkasa mencopot suaminya Kolonel Kav Hendi Suhendi dari jabatan Dandim Kendari yang baru disandangnya 55 hari.
Kolonel Hendi dicopot lantaran postingan sang istri Irma Nasution yang menuding peristiwa penikaman Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto rekayasa.
Pelaku penikaman adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya Fitria Diana.
Abu Rara adalah alumni Fakultas Hukum USU dan dikabar juga alumni SMA Negeri 3 Medan.
Dan entah kebetulan, ternyata Irma Zulkifli Nasution juga berasal dari Medan, alumni SMA Negeri 3 Medan.
Menurut rekannya, Birgaldo Sinaga yang berpofesi seorang penulis ini mengakui jika dirinya merupakan teman sekolah dari Irma Zulkifli Nasution.
Melalui akun Facebook yang bernama Birgaldo Sinaga ia mengatakan, ia dan Irma Zulkifli Nasution merupakan teman satu anggkatan sewaktu SMA.
Keduanya bersekolah di SMA 3 Medan angkatan 1990.
Meskipun Irma Zulkifli Nasution dan Birgaldo Sinaga tidak satu kelas, tapi kelas mereka bertetangga.
Birgaldo Sinaga juga menceritakan sosok Irma Zulkifli Nasution sewaktu masih di bangku sekolah.
Irma Zulkifli Nasution dikenal sebagai siswi yang memiliki paras cantik dan memiliki bakat bermusik.
Irma Zulkifli Nasution dikenal memiliki suara merdu.
Bahkan dalam postingannya tersebut Birgaldo Sinaga mengunggah foto saat Irma Zulkifli Sinaga berada di atas panggung.
Dalam postingannya tersebut ia juga menyebutkan saat remaja Irma Zulkifli Nasution merupakan gadis yang selalu menjaga tutur kata.
Berikut tulisan lengkap Birgaldo Sinaga yang dibuat di Facebook pada Sabtu (12/10/2019) dini hari.
Baca: Kebangggan SMS Methodist Lubukpakam Berlaga di Ajang Basket Honda DBL
Baca: Reaksi Partai Nasdem Gak Disangka Setelah Jokowi dan Prabowo Bertemu, Gak Mau Presiden Terjerumus
"Irma Nasution
Ketika berita seorang istri perwira bernama Irma Zulkifli Nasution viral, saya sempat terpikir apakah dia teman seangkatan SMA saya?
Saya mencoba masuk ke akun fesbuknya. Ternyata sudah ditutup.
Tadi malam kecurigaan saya itu terkonfirmasi dengan informasi dari teman seangkatan saya. Memang benar Irma Zulkifli Nasution adalah Irma Nasution anak alumni SMA 3 Medan angkatan 1990.
Alamakkk...mati anak ayam. Rasanya tidak percaya. Bagaimana mungkin Irma sosok anak yang gaul dan menjadi bintang waktu SMA bisa menulis status seperti itu?
Saya mencoba mengingat kapan terakhir bertemu dengannya.
Uppss. Tahun 2010. Waktu itu kami mengadakan Reuni Akbar Alumni Smantig Medan.
Saya hadir waktu itu. Irma juga hadir. Irma jurusan Biologi. Saya jurusan Fisika. Tapi waktu kelas 1 SMA, kelas kami bertetanggaan. Pacarnya kala itu ya teman sekelas saya. Hehehe.
Irma dikenal sebagai sosok yang ramah. Ia termasuk kembangnya angkatan stambuk kami. Maklum disamping cantik, ia juga pintar bernyanyi. Suaranya merdu.
Waktu acara reuni itu Irma kami dapuk sebagai penyanyi utama di panggung. Ia memimpin angkatan kami tampil menghibur tamu. Penampilannya waktu itu cukup modis. Dress code putih abu-abu dipadunya dengan rompi.
Ada 3 lagu yang kami nyanyikan. Lagu Chrisye, Kuburan Band dan Situmorang. Irma menguasai banyak lagu. Memang dia jago bernyanyi.
Usai reuni, saya tidak pernah ketemu lagi dengannya. Saya hanya dapat kabar karir suaminya semakin menanjak.
9 tahun kemudian, tepatnya hari ini saya dapat kabar tentang Irma. Bukan kabar baik. Tapi kabar buruk. Suaminya Dandim Kendari Kol Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya gegara postingan nyinyir istrinya. Sialnya Irma juga bakal berhadapan dengan hukum UU ITE. Postingannya membawa Irma dan suaminya ke masalah besar.
Apa yang terjadi?
People change. Orang berubah. Tidak ada yang statis di dunia ini.
Benda mati seperti pakaian misalnya akan berubah warnanya seiring waktu. Jika sering terkena panas akan cepat pudar warnanya
Manusia juga bisa berubah karakternya atau pikirannya. Jika terpapar lingkungan negativ maka kemungkinan besar pikiran negativ akan menguasai cara berpikirnya.
Itu sebabnya kata orang bijak, jauhi teman yang membawa ke dalam pikiran negativ. Orang pemalas. Orang pemabuk. Orang penjudi. Orang penipu. Orang radikal. Pokoknya yang aneh2 kudu dijauhi.
Dulu Irma kami kenal sosok yang jika bertutur kata2nya selalu terjaga. Ia lebih banyak mendengar dan tersenyum. Ia bisa membawa diri sebagai istri perwira. Tampilannya juga modis dan terbuka pada siapa saja.
Entah mengapa, Irma yang dulu saya kenal telah berubah. Berubah cara pikirnya menyikapi dinamika sosial politik. Padahal aturan baku disiplin militer sebagai istri perwira itu mengikatnya tidak boleh beropini sembarangan.
9 tahun lalu, kami merasakan aura ledakan rindu yang membuncah. Rindu akan masa-masa muda dulu yang sulit dilupakan.
Masa-masa yang paling indah saat sekumpulan anak anak remaja bersekolah. Bermain. Jatuh cinta pertama. Bahkan putus cinta.
Di atas panggung itu saya melihat semua melompat meski tak seirama. Ada gerakan tortor yang suka-suka. Ada joged yang amburadul berpadu dengan teriakan SITUMORANG yang membahana.
"Situmooorang..Situmooranggg..Situmooranggg..ala situa la rudeee...."
Semuanya kami larut dalam kegembiraan yang sekian lama terpenjara oleh bingkai ruang dan waktu. Namanya kesibukan.
Kami benar-benar gila hingga para penonton terlihat senyum-senyum melihat kami seperti anak kecil mendapat boneka.
Melompat lompat, berjingkrak-jingkrak, berteriak bersorak memekikkan YESSS. Kegembiraan yang tersumbat 17 tahun lebih itu menjadi badai.
Badai yang menyapu panggung reuni tanpa rekayasa tanpa aturan. Semua bergerak sesuai hati dan perasaannya. Yang penting hepi, yang penting muda kembali.
Ahhh teman...saya lebih senang kamu menyenandungkan lagu Situmorang seperti waktu reuni kita dulu. Suaramu merdu. Gayamu gak kalah sama Yuni Shara.
Sayang sekali berita tentangmu berakhir duka. Bukan karena sifat aslimu yang kami kenal dulu baik, ramah dan hangat. Mungkin karena pergaulanmu kini sudah berbeda. Itu mempengaruhi caramu melihat realitas sosial.
Sebagai teman saya hanya bisa menyampaikan prihatin. Semoga ada hikmah di balik peristiwa ini. Setidaknya kini kamu tahu semakin tinggi karir kita, ujian dan cobaan itu akan semakin berat.
Pada akhirnya hidup ini bukan tentang apa yang ingin kita raih. Tapi tentang apa yang ingin kita bagikan.
Jika kebaikan yang kita bagi, kebaikanlah yang kita raih. Jika kata baik yang kita bagi, kata baik juga yang kita terima. Jika cinta yang kita bagi, maka cintalah yang kita terima.
Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga."
Baca: Serunya Kegiatan Mahasiswa Psikologi USU Membatik di Taman Diiringi Alunan Musik Gamelan
Baca: Pengakuan Polos Remaja 15 Tahun Minta Maaf Pernah Mencuri Biskuit 6 Tahun Lalu di Supermarket
Kabar terbarunya, Irma Nasution meneteskan air mata saat mendampingi suaminya Kolonel Kav Hendi Suhendi mengikuti proses pencopotan jabatan Dandim yang disandang suaminya.
Komandan Korem 143 Halu Oleo, Kolonel Inf Yustinus Nono Yuliato memimpin sertijab Dandim 1417 Kendari, Sabtu (12/10), di Aula Jenderal Sudirman Korem 143 Halu Oleo Kendari.
Kolonel Kav Hendi Suhendi digantikan oleh mantan Dandim Kolaka yang sekaligus pernah menjabat sebagai Kasrem 143 Halu Oleo, Kolonel Infanteri Alamsyah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, istri Kolonel Hendi, Irma Zulkifli Nasution hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit).
Beberapa kali, Irma Zulkifli Nasution sempat terlihat meneteskan air mata.

Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya.
Matanya berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat dari personel Kodim dan Korem, serta ibu-ibu anggota Persit Kendari.
Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim.
Danrem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto mengatakan, mantan Dandim 1417 Kendari itu baru menjabat selama 55 hari.
Ia dikenakan hukuman disiplin militer, karena melanggar sapta marga di tubuh TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8 a dan Pasal 9.
"Seorang prajurit tidak taat terhadap pimpinan dan melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadi ketika prajurit melanggar semua itu, maka konsekuensi harus diterima,"kata Yustinus.
Selanjutnya, menurut Yulistinus, mantan Dandim Kendari tersebut akan menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari ke depan, yaitu penahanan ringan.

Penahanan tehitung mulai hari ini.
Kolonel Hendi akan diserahkan ke Denpom Kendari untuk menjalani hukuman militernya.
"Mari kita bijak bermedia sosial," kata Yustinus.
Seusai acara, Kolonel Hendi menyampaikan bahwa dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya. Hendi siap menjalankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Kolonel Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Kolonel Hendi.
Sebelumnya Kolonel Hendi Suhendi diketahui sempat bertugas di luar negeri.
Ia menjabat Atase Darat Kantor Atase Pertahanan (Athan) RI di Moskow, Rusia.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia)

INILAH Sosok Irma Nasution, Istri Kolonel Hendi yang Dicopot Akibat Ulahnya, Alumni SMAN 3 Medan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Irma Nasution, Istri Anggota TNI yang Nyinyir Wiranto di Mata Sahabat: Primadona Sewaktu SMA,