Dengar Rekening Pengusaha Dibobol Ratusan Miliar, Nasabah BNI 46 Panik dan Serbu ATM

“Saya panik setelah tahu informasi itu, makanya saya datang langsung ke ATM untuk cek saldo dan tarik uang lewat ATM,” kata Sani.

Editor: Tariden Turnip
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Dengar Rekening Pengusaha Dibobol Ratusan Miliar, Nasabah BNI 46 Panik dan Serbu ATM. Kantor BNI Cabang Ambon di jalan Said Perintah, Kecamatan Sirimau, Ambon. 

Dengar Rekening Pengusaha Dibobol Ratusan Miliar, Nasabah BNI 46 Panik dan Serbu ATM

TRIBUN-MEDAN.com - Dana nasabah senilai lebih dari Rp 100 miliar di Bank Nasional Indonesia (BNI) Cabang Ambon dilaporkan dibobol.

Kasus yang telah dilaporkan ke Polda Maluku itu kini tengah diselidiki oleh Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Maluku.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, jumlah uang milik nasabah yang dibobol mencapai Rp 124 miliar, yang bersumber dari tabungan nasabah, cek dan juga deposito salah satu pengusaha yang menyimpan uangnya di bank tersebut.

Kepala Bagian Umum BNI Cabang Ambon, Berto mengakui, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polda Maluku setelah dilakukan penyelidikan internal dan ditemukan adanya dugaan penggelapan dan kerugian.

“Yang jelas merugikan bank,” kata Berto, kepada waratwan, di Ambon, Rabu (16/10/2019).

Terkait kasus tersebut, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan jika kasus itu telah dilaporkan pihak bank ke Polda Maluku beberapa hari yang lalu.

“Sudah dilaporkan ke Polda Maluku kalau tidak salah tanggal 8 atau 9.

Saat ini kasusnya ditangani oleh Ditkrimsus,” kata dia saat dihubungi.

Dia menyebut, sebelumnya kasus itu ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditrkimum), namun karena kasus tersebut menyangkut kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka diambil alih oleh Ditrkrimsus.

“Sekarang sedang dilakukan penyelidikan, sejumlah saksi juga sedang diperiksa.

Mohon maaf saya di Pulau Seram di sini sinyal kurang bagus,” kata dia.

Berdasarkan pantauan di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah, pelayanan terhadap para nasabah berjalan normal.

Seorang pegawai bank yang ditemui mengaku tidak mengetahui persis masalah tersebut, namun ia membenarkan bahwa kasus itu kini telah dilaporkan ke polisi.

”Jangan tanya saya Pak, saya tidak tahu apa-apa, yang saya tahu kasusnya sudah di polisi itu saja,” kata pegawai tersebut.

Informasi yang beredar ada dugaan keterlibatan orang dalam BNI 46 Ambon.

Disebutkan hasil audit internal BNI menemukan adanya dugaan pelanggaran prosedur sehingga BNI melaporkan hasil audit ke SPKT Polda Maluku bahwa ada temuan atau mendeteksi dugaan hasil pelanggaran tersebut yang dilakukan oknum pegawai.

Saat ini pelaku sedang dalam proses pencarian polisi, dan yang dilaporkan BNI ke polisi baru satu orang terduga pelaku.

Namun warga di Kota Ambon merespon berita pembobolan rekening ini  dengan menyerbu sejumlah mesin ansuran tunai mandiri (ATM) milik Bank Negara Indonesia (BNI).

Warga yang panik setelah mengetahui adanya informasi kalau dana nasabah BNI telah dibobol ramai-ramai mendatangi sejumlah mesin ATM untuk mengecek saldo dan menarik uangnya karena takut uang mereka telah ikut dicuri.

Pantauan Kompas.com, di ATM yang ada di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah, Rabu (16/10/2019) sore, tampak puluhan warga mengantre untuk menarik uang simpananya dari ATM tersebut.

“Saya panik setelah tahu informasi itu, makanya saya datang langsung ke ATM untuk cek saldo dan tarik uang lewat ATM,” kata Sani, salah seorang nasabah, kepada Kompas.com di ATM BNI kantor cabang Ambon, Rabu.

Sani menyebut, ia harus menunggu beberapa lama untuk bisa mengecek saldo dan menarik uang dari tabungannya itu karena banyak orang yang ikut mengantre.

”Biasanya longgar di sini, tapi hari ini banyak yang antre, mungkin mereka juga sudah tahu informasi itu,”ujarnya.

Sam Usman, nasabah lain, mengatakan, dia sengaja datang ke ATM BNI di kawasan itu untuk memastikan apakah simpanannya aman ataukah telah raib.

Dia mengaku, informasi jika uang nasabah BNI senilai ratusan miliar telah dibobol membuatnya panik hingga harus buru-buru mengecek saldonya melalui ATM.

”Panik saya waktu dengar itu, tapi alhamdulillah pas cek tadi saldonya aman,” katanya.

PENJELASAN MANAJEMEN BNI 46

Corporate Secretary BNI Melly Meiliana mengatakan kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polda Maluku lantaran pihaknya telah melaporkan peristiwa itu untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa.

"Kasus tersebut justru terungkap setelah BNI melaporkan hasil pemeriksaan sementara internalnya pada pihak Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, sebagai tindakan untuk meminimalkan dampak yang dapat terjadi," ujar Melly, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Rabu (16/10/2019).

Ia menjelaskan bahwa dana nasabah yang dibobol itu tidak seperti apa yang dimuat pada media.

Penyelidikan pun tengah dilakukan oleh pihak Polda Maluku terkait kasus tersebut.

"Sehingga dampaknya tidak sebesar angka yang disampaikan dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir ini," kata Melly.

Pihak BNI menduga peristiwa ini terjadi lantaran ulah sindikat yang menawarkan investasi tidak wajar.

"Hasil investigasi mengidentifikasi kondisi yang tidak wajar, yaitu terdapat dugaan adanya sindikat yang menawarkan investasi yang tidak wajar," tegas Melly.

Oleh karena itu, kejanggalan terkait transaksi itu membuat pihaknya langsung melaporkan hal ini kepada Polda Maluku serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Berdasarkan hasil temuan audit internal, BNI menemukan adanya kejanggalan transaksi tersebut dan mengambil tindakan segera dengan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polda Maluku dan PPATK untuk mengungkap dan menuntaskan kasusnya," kata Melly.

Dengar Rekening Pengusaha Dibobol Ratusan Miliar, Nasabah BNI 46 Panik dan Serbu ATM

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Ratusan Miliar Dana Nasabah di BNI Ambon Diduga Dibobol", "Panik Dengar Dana Nasabah BNI Dibobol, Warga Serbu ATM", dari Tribunnews.com dengan judul Penjelasan BNI soal Adanya Dugaan Dana Nasabah yang Dibobol di Ambon,

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved