DCWagyu Sajikan Steak Daging Sapi Berkualitas dan Lezat

Awalnya saya buka d.wagyu ini karena saya suka makan sapi dan saya suka foto makanan juga. Dulu itu susah cari daging sapi yang berkualitas bagus.

TRIBUN MEDAN/NATALIN SINAGA
Owner DCWagyu, Franz Benedict Judimin (si sarung tangan hitam) menyajikan steak daging sapi. Tempat ini khusus menyajikan daging sapi dari Australia dan Jepang. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Begitu banyak jenis makanan diadaptasi dari barat, satu diantaranya steak yang merupakan makanan favorite bagi masyarakat Indonesia.

Daging yang dibakar dan diberi bumbu garam dan merica ini memang sangat lezat. Apalagi jika steak yang Anda pesan merupakan steak daging sapi.

Di Kota Medan, tepatnya di Jalan Brigjend Katamso Dalam (belakang BCA), DCWagyu Black Glove by Franz (d.wagyu) menyajikan steak yang berkualitas dan lezat. Tempat ini khusus menyajikan daging sapi dari Australia dan Jepang.

Owner DCWagyu, Franz Benedict Judimin mengatakan pihaknya menyediakan beragam pilihan daging sapi antara lain Sirloin, Striploin, Porterhouse, Rib Eye, Shortribs, Tritip, Rump Cap, Ribeyed Cap sampai dengan Tomahawk. Namun, khusus menu andalan dari DCWagyu adalah Tomahawk steak.

"Awalnya saya buka d.wagyu ini karena saya suka makan sapi dan saya suka foto makanan juga. Dulu itu susah cari daging sapi yang berkualitas bagus. Jadi disini itu, kita menyediakan daging steak sapi kelas wagyu dari Australia dan Jepang," ujar Franz si sarung tangan hitam ini.

Suka makan daging sapi dan meng-upload foto makanannya ke media sosial, menarik minat teman-temannya untuk bertanya dan tertarik pada makanan daging sapi tersebut.

"Beberapa teman bertanya, dimana saya mendapatkan daging sapi itu, lalu saya bilang saya masak sendiri. Lalu mereka (teman) tertarik untuk menikmati makanan saya itu. Awalnya saya ragu untuk menjualnya kepada teman, namun karena permintaan mereka, akhirnya saya masak juga dan berjalan sampai dengan sekarang tanpa diduga" ucapnya.

Atas dasar pertemanan, Franz pun memberanikan diri untuk memasak dan menjual steak daging sapi yang diolahnya itu. Untuk pertama kalinya, ia mengantarkan steak daging sapi sebanyak lebih kurang 1 kg buatannya itu ke Jalan Setia Budi.

"Saya jual ke mereka dengan catatan harus beli minimal 1 kg," kata Mr black glove.

Tak lupa, lagi-lagi ia mengupload steak daging sapi masakannya tersebut. Alhasil, seorang temannya yang lain juga berkeinginan menikmati steak daging Franz.

"Saya masak dagingnya, saya foto upload di Instagram, lalu teman saya bilang 'kamu bisa masak kasih orang, ya sudah, kalau misalnya kamu bisa buat seperti itu, saya buatkan steak daging sapi tiga kg untuk empat orang, saya mau makan di kantor kamu.' Bagaimana caranya makan di kantor sedangkan saya enggak punya meja, 'enggak masalah saya makan di bar kamu, duduk, dan kita bisa sambil ngobrol'," jelasnya.

Diakuinya, DCWagyu ini, tempat makan steak yang benar, sebab dapat dilihat dari ketebalan daging dan tingkat kematangan daging juga beragam. Ia menyarankan sebaiknya agar makan steak daging sapi pada tingkat kematangan yang medium.

"Saya sarankan coba makan daging steak itu medium, yang tingkat kematangannya 50 persen atau setengah matang. Ya kalau cocok lanjut, kalau tidak cocok saya tinggal masak daging sapi itu dengan matang (welldone)," kata
Franz.

Ia mengaku kebanyakan konsumen menyukai steak daging dengan kematangan yang medium. "Steak medium itu enak, kita sebagai yang masak, medium itu is the best," ucap Franz

Dijelaskannya, makan steak daging sapi juga lebih baik dinikmati tanpa saos agar cita rasa sapi itu tidak hilang. Daging sapi yang berkualitas bagus maka akan lebih baik langsung dimakan tanpa saos, sebab manis dan asin dari sapi itu akan lebih menyala cita rasanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved