Wabah Bangkai Babi yang Dibuang ke Sungai Sampai Juga ke Wilayah Serdang Bedagai
Sejak dua minggu yang lalu, bangkai babi sudah banyak melintas di Sungai Bedagai, tepatnya di daerah Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejak dua minggu yang lalu, bangkai babi sudah banyak melintas di Sungai Bedagai, tepatnya di daerah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai.
Warga yang berada di TPI sangat mengeluhkan karena baunya menyengat dan sering tersangkut di bawah lantai dermaga.
Seorang warga, Umar mengatakan, hampir setiap menit bangkai babi itu melintas.
Bentuknya macam-macam. Ada yang masih baru, ada juga yang sudah membusuk. Begitu juga dengan ukurannya.
"Kadang ada yang kecil, ada juga yang besar kali. Ini yang di bawah lantai ini, ada yang bangkai babi berukuran besar yang masih nyangkut dari tadi pagi," katanya.
Dilokasi, pada Jumat (8/11/2019) siang satu ekor bangkai babi berukuran kecil melintas dan menimbulkan bau tak sedap.
Tak lama berselang, bangkai babi berukuran besar dalam keadaan busuk melintas diiringi dengan karung goni yang dihinggapi lalat.
Sepuluh menit kemudian, bangkai babi kembali melintas. Di bagian perutnya menancap satu batang bambu.
Bangkai itu kemudian menyangkut di bagian belakang boat milik nelayan yang sedang sandar di dekat dermaga.
"Kalau yang ukuran begitu, dari kemarin-kemarin sudah banyak lah melintas. Siang saja banyak yang lewat. Apalagi malam," sebut Umar.
Hal yang sama dikatakan Ilham bin Muslim. Katanya, bangkai babi sangat mengganggu aktivitas warga karena bau yang sangat menyengat.
Dia berharap agar tidak ada lagi orang yang membuang bangkai babi sembarangan ke sungai.
"Harapannya, bisa dibersihkan lah, diangkat, biar tak mengganggu masyarakat," kata Ilham.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai, Awaluddin, mengatakan, populasi babi di Serdang Bedagai mencapai 31.000 ekor.
Sekitar 5000 ekor merupakan milik peternakan (farm) yang berada di daerah Pantai Cermin.