Bupati Madina Sebut Bayi Terdampak Merkuri Dengan Otak di Luar Tempurung Kepala Sudah Meninggal
Dahlan menduga bayi perempuan itu terlahir dengan kondisi Anenchepali karena tercemar zat merkuri yang banyak digunakan penambang emas ilegal.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
"Enggak hanya Pemkab Madina, nggak hanya Pemrov (Sumut) barangkali ya pemerintah pusat bisa membantu, sehingga bisa segera kita berhentikan dan cari jalan keluarnya," pintanya.
Dahlan meminta penambangan emas in tidak sepenuhnya ditutup karena masyarakat banyak hidup dari hasil penambangan emas. Dia meminta agar proses penambangan ilegal tidak menggunakan bahan kimia.
"Kalau saya bermohon titik titik tambang rakyat, itu ada, tapi mesinya jangan kimia," harap Dahlan .
Dahlan mengaku selama ini tidak bisa menghalangi masyarakat saat mengelola tambang ilegal karena wilayah penambangan milik masyarakat.
"Kalau imbauan sudah berkali kali kita sampaikan melalui pemuka agama. Melalui tokoh adat juga sudah berulang kali di dalam ceramah. Makanya saya mohon pemerintah Pusat, Provinsi TNI-Polri, bersatu lah," urainya.
Terkait masalah ini, kata Dahlan Gubernur Sumut dan BNPB dalam waktu dekat akan berkunjung ke Madina untuk mencari solusi dari permasalahan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmadja, megatakan akan menelusuri hadirnya tambang ilegal yang diduga mencemari lingkungan.
"Kita bersinergi dengan pemerintah daerah karena ini kan melibatkan tokoh yang ada pemerintah setempat. Kita tunggu hasilnya. Kita tetap melakukan pendekatan persuasif," jelas Tatan.
(mak/tribun-medan.com)
