Kapolsek Sunggal Mandikan dan Suapi Warga Medan yang Dipasung

Anak pertamanya mengalami gangguan jiwa, dan terpaksa harus dipasung di rumah karena kerap membahayakan.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
HO
Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi mandikan warganya yang dipasung. 

TRIBUN-MEDAN.com - Warung Sedekah Polsek Sunggal menyediakan makanan gratis setiap Jumat dan menyimpan berbagai cerita dari setiap warga datang. Terdapat cerita sedikit berbeda, pada Jumat (22/11/2019) kemarin.

Adalah Sunardi, pria paruh baya yang datang ke Warung Sedekah dengan berjalan kaki, dari Kawasan Klambir 5, menuju Warung Sedekah.

Dengan wajah penuh kesedihan, pria korban konflik Aceh ini, meminta bantuan Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi, yang setiap Jumat menyempatkan diri datang ke Warung Sedekah mendengar langsung keluhan warga.

Sunardi mengaku memiliki dua orang anak yang berumur 20an tahun, dan membutuhkan pertolongan.

Anak pertamanya mengalami gangguan jiwa, dan terpaksa harus dipasung di rumah karena kerap membahayakan.

Mata Nek Mirah Berkaca-kaca saat Terima Bantuan Sembako dari Kapolsek Air Joman

Bahkan, 5 bulan silam dirinya dan keluarga harus terusir dari rumah kontrakan di kawasan Sunggal, karena para tetangga khawatir menjadi korban sang anak.

Alhasil, kini Sunardi dan anaknya menumpang di sebuah rumah, yang terletak di kawasan Tanah Garapan Klambir 5, Kecamatan Hamparan Perak.

Sedangkan anaknya yang satu lagi, kondisinya juga tak kalah memprihatinkan. Anak bungsunya, menderita kebocoran paru-paru, dan membutuhkan biaya yang tak sedikit, untuk biaya perobatan.

Sunardi dan keluarga, tidak terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan, sehingga sulit rasanya untuk mengobati kedua anaknya. Kerjanya hanya mencari daun kangkung, yang dijual Rp 2 ribu untuk setiap 7 ikat daun kangkung.

"Saya sudah meminta pertolongan kemana-kemana, tapi tidak ada yang bisa menolong. Saya kemana-kemana hanya berjalan kaki, termasuk datang kesini," kata Sunardi sembari menangis.

"Saya cuma pencari daun kangkung, dan uang yang saya dapat setiap hari kurang dari Rp 20 ribu," sambungnya.

Mendengar cerita Sunardi, Yasir kemudian bersama Sunardi menuju kediamannya, untuk membuktikan langsung kebenaran cerita Sunardi.

Meskipun tempat tinggal Sunardi saat ini bukan lagi berada di wilayah hukum Polsek Sunggal, namun Yasir tetap datang ke kediaman Sunardi.

Sesampainya disana, ternyata benar satu anak Sunardi berada di sebuah kamar sempit, dengan kondisi tangan dirantai, dan kaki diikat tali.

Robin (22), anak Sunardi terpaksa dipasung sejak setahun terakhir, usai mengalami gangguan kejiwaan tanpa sebab. Sebelum dipasung, Robin kerap memukul siapapun yang ada di dekatnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved