Guru Inspiratif

14 Tahun Guru Honor Cuma Digaji Rp 400 Ribu, Melita Sagala Terpaksa Bertani di Ladang Kontrakan

"14 tahun jadi honorer, tantangannya semua duka tak ada suka," ungkap Melita mengawali pembicaraan sakecil.

Penulis: Arjuna Bakkara |
TRIBUN MEDAN/IST
Melita Syilvia Sagala, 14 tahun jadi guru honorer dengan gaji 400 ribu rupiah. 

Melita pun berinisiatif, untuk mengontrak ladang warga yang luasnya bisa ditanami bibit satu kaling padi.

Sebagian lagi lahan untuk tanaman jagung dan bawang. 

Menurut Melita, satu-satunya cara agar bisa bertahan hidup memang harus sambil bertani.

Untuk membayar sewa ladang, Melita sepakat menyerahkan 30 kaleng padi ke pemilik lahan sebagai bayarannya. 

"Mencukupi kebutuhan rumah tangga, saya dan suami mengontrak ladang warga dengan menyerahkan 30 kaleng padi per tahun sebagai bayaran kontrak ladangya,"tambah Melita. 

Sehari-hari hidup serba sulit, Melita mengaku hampir menyerah menjalankan tugasnya sebagai guru.

Namun, saat itu masih relatif banyak siswa di pedesaan menurutnya butih pendidikan dan hal itulah membuatnya bertahan.

Apalagi, di SD tempat dia mengajar, hanya ada satu guru lain selain dia. 

Sepulang mengajar di sekolah, Melita tidak lagi langsung pulang ke rumah melainkan menuju ladang dengan bekal nasi yang disiapkannya sebelum akhirnya pulang ke rumah sore harinya.

"Begitulah memang setiap harinya, mau tak mau harus mandiri dan sambil berladang," tambah Melita. 

Dalam mengajar, mereka pun tak bis maksimal. Mau tak mau, harus mengajari siswa tiga kelas sekaligus selama ini.

Berbeda dengan sekarang, sudah ada tiga guru yang baru saja ditempatkan setelah lolos PN, mengajar pun sudah lebih efisien. Sedangkan siswa yang mereka didik saat total 24 orang.

"Selama ini kami hanya bise mengajar seadanya, bahkan ada pelajaran yang tidak tuntas dalam satu semester karena harus men gajari tiga kelas sekaligus.

Tapi, daripada tidak ada yang penting kita ajarkan ketimbang enggak pernah sama sekali kita bisa berdosa,"tambahnya. 

Melita tetap semangat mengajar, meski tidak tinggal di rumah yang layak. Rumah kayu sederhana yang dia tempati seluas 4x5 meter sering bocor dan basah kala hujan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved