Begini Kondisi Atlet Senam SEA GAMES 2019 yang Diceritakan Ayu (42) setelah Disebut tak Perawan Lagi
Soal keperawanan ini, menurut Ayu, juga disampaikan asisten pelatih yang menemuinya saat penjemputan SAS di Gresik.
Beban itu, menurutnya, akan sangat mempengaruhi masa depan anaknya.
Sebab, akibat masalah ini, anaknya tidak hanya malu pada lingkungan tetapi juga menyebabkan sudah tidak berhasrat lagi menjadi atlet senam.
"Sekarang sudah enggak mau senam," kata Ayu.
Pihak keluarga saat ini tengah meniti langkah pencarian keadilan yang bertujuan untuk memulihkan nama baik SAS.
Upaya itu dilakukan oleh pengacara yang diminta keluarga.
Imam Muklas, pengacara keluarga, mengatakan, masalah keperawanan bukan merupakan prasyarat seorang atlet bertanding di even Sea Games.
Sehingga, ia menyayangkan jika itu terjadi di Persani.
Oleh sebab itu, sebagai tindak lanjut masalah ini, pihaknya sudah mengadukannya kepada Presiden, Persani, hingga KONI melalui surat.
Harapannya, dengan pengaduan itu ada tindak lanjut investigasi atas pengelolaan dan pembinaan internal di Persani.
"Dalam konteks ini, pihak keluarga, kan, menerima pemberitaan yang tidak pantas terkait virginitas," kata Imam Muklas.
Dan hasil pemeriksaan yang dilakukan rumah sakit, menurutnya, ternyata hasilnya berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh pihak pelatih melalui telepon.
Saat ini, pihaknya belum menempuh jalur hukum karena masih berupaya mendorong para pihak agar mempunyai itikad baik.
"Tujuan kita untuk mengembalikan nama baik atlet," Imam menambahkan.
Nama baik itu, menurutnya, penting.
Sebab, selain demi masa depan, SAS selama ini juga cukup berprestasi membawa nama harum daerah.