6 FAKTA TERBARU Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Telepon Misterius, Aspri Cantik, dan Identitas Pelaku

Kasus pembunuhan hakim Jamaluddin, yang bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Medan, mendapat atensi khusus dari pihak kepolisian.

Editor: Juang Naibaho
pn medan
Hakim Jamaluddin 

6 FAKTA TERBARU Kasus Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Telepon Misterius hingga Identitas Pelaku

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus pembunuhan hakim Jamaluddin, yang bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Medan, mendapat atensi khusus dari pihak kepolisian.

Penyidik kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap belasan saksi untuk mengungkap misteri kematian hakim Jamaluddin.

Diketahui, hakim Jamaluddin ditemukan tewas di area kebun sawit warga di Dusun II, Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.

Jenazah korban berada di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD dalam keadaan kaku terlentang di bangku mobil nomor dua dengan posisi miring dan wajah mengarah ke bagian depan.

Pada hari Jumat itu, Jamaludin diketahui sempat mengisi absen di kantor PN Medan. Namun, setelah mengisi absen itu, tidak diketahui lagi keberadaan Jamaludin.

Berikut 6 fakta terbaru kasus dugaan pembunuhan hakim Jamaluddin:

1. Sudah 18 Saksi Diperiksa

Hingga Selasa (3/12/2019), atau empat hari setelah penemuan jenazah hakim Jamaluddin, penyidik kepolisian telah memeriksa 18 orang saksi.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, mengatakan penyidik telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 18 saksi untuk mengungkapkan misteri kematian Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut.

"Sudah 18 saksi diperiksa penyidik Polda Sumut. Mereka yang dimintai keterangan merupakan kerabat dan keluarga. Mohon doanya agar misteri kematian Hakim PN Medan tersebut secepatnya terungkap," katanya, Selasa (3/12/2019).

Kisah Pilu Mama Muda Usia 21 Tahun Diceraikan Suami Gara-gara Lahirkan Bayi Cacat

Inilah Kronologi Ledakan di Monas yang Melukai Dua Anggota TNI, Serka Fajar dan Praka Gunawan

2. Pejabat PN Medan Ikut Diperiksa

Humas PN Medan, Erintuah Damanik, mengatakan sejumlah pejabat di lingkungan PN Medan telah diperiksa Polda Sumut untuk dimintai keterangan.

Mulai dari Ketua PN Medan hingga level staf turut dimintai keterangan oleh penyidik.

"Yang diperiksa, Ketua PN Medan, humas, panitera, kaur umum, staf panitera dan dua hakim," katanya.

Erintuah menyebutkan, pemeriksaan ini dilakukan agar kasus kematian Jamaluddin bisa secepatnya terungkap.

"Semoga pihak kepolisian dalam hal ini (Polda Sumut dan Polrestabes Medan) secepatnya dapat mengungkap kasus kematian rekan kami almarhum Jamaluddin," pungkasnya.

3. Aspri Cantik Hakim Jamaluddin

Asisten pribadi (aspri) hakim Jamaluddin, Cut Rafika Lestari menampakkan diri di ruangan Humas PN Medan, Selasa (3/12/2019).

Cut Rafika turut diperiksa terkait kematian hakim Jamaluddin.

Pada Selasa siang sekitar pukul 11.33 WIB, Cut Rafika tampak bersama Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno, Wakil Ketua PN Medan Abdul Azis dan Sekretaris PN Medan, Leliana Sari Harahap.

Ia tampak menunjukkan berkas-berkas sidang yang selama ini ditangani hakim Jamaluddin sebelum tewas kepada ketiga orang tersebut.

Cut yang mengenakan jilbab hitam baju pink ini terlihat mondar-mandir memperlihatkan berkas demi berkas kepada Ketua PN Medan.

Sebelumnya, ketika memasuki Pengadilan, Cut Rafika tak ingin berkomentar terkait pemeriksaannya di Polda Sumut.

"Aduh bang, langsung aja ke humas bang keterangannya," ujarnya sambil berjalan cepat.

Menurut Humas PN Medan, Erintuah Damanik, polisi mtelah meminta keterangan Cut Rafika pada 30 November 2019.

Asisten Pribadi Hakim Jamaluddin, Cut Rafika Lestari akhirnya menampakkan diri di ruangan Humas Pengadilan Negeri Medan, Selasa (3/12/2019).
Asisten Pribadi Hakim Jamaluddin, Cut Rafika Lestari akhirnya menampakkan diri di ruangan Humas Pengadilan Negeri Medan, Selasa (3/12/2019). (TRIBUN MEDAN/VICTORY HUTAURUK)

4. Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Empat hari pasca-kematian hakim Jamaluddin, polisi sudah mengarah kepada pelaku pembunuhan.

Meski begitu, polisi tak mau terburu-buru menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan saat ini polisi belum menetapkan tersangka pelaku pembunuhan terhadap Jamaluddin.

Namun, ia tak menampik menguatnya dugaan hakim Jamaluddin dihabisi oleh orang dekatnya.

"Sudah mengarah ke sana (pelaku), orang dekat korban," kata Eko, Selasa (3/12/2019).

"Sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan intensif," sambungnya.

Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di Kebun Sawit, Jumat (29/11/2019)
Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di Kebun Sawit, Jumat (29/11/2019) (Istimewa)

5. Hasil Autopsi Luka Jeratan di Leher

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto membeberkan, berdasarkan hasil autopsi hakim Jamaluddin, ditemukan adanya bekas jeratan di leher korban.

Namun demikian, polisi saat ini masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti baru.

"Kita menginginkan kasus dugaan pembunuhan itu tuntas dilakukan oleh tim penyelidikan Satuan Reskrim Polrestabes Medan," jelas Eko.

LEDAKAN DI MONAS - Pangdam Mayjen Eko Margiono: Ini Cuma Granat Asap, Bukan Kejadian Luar Biasa

Tangis Pasien Gagal Ginjal, Minta Pengobatannya Dihentikan agar Adik yang Sakit Kanker bisa Dirawat

6. Telepon Misterius

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (PP IKAHI), Suhadi, mengungkapkan, hakim Jamaludin menerima telepon misterius dari seseorang.

Namun, hingga kini belum diketahui sosok penelepon misterius itu. Begitu pula isi pembicaraan antara hakim Jamaludin dengan sang penelepon.

"Kami menerima informasi, kejadian ini pada Jumat 29 November," kata Suhadi, dalam sesi jumpa pers di gedung Mahkamah Agung (MA), Senin (2/12/2019).

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata dia, Jamaludin menerima telepon dari seseorang pada saat sedang berada di kediamannya pada Jumat pagi.

Setelah menerima telepon itu, Jamaludin meninggalkan rumah untuk kemudian pergi ke bandara Kualanamu.

"Informasi dari keluarga, beliau (Jamaludin) ditelepon sahabat atau kenalan untuk menjemput di Kualanamu Airport. Beliau berangkat sendiri. Menurut info dari keluarga beliau menyetir sendiri," kata dia.

Namun, sampai saat ini, kata dia, belum diketahui, siapa yang menelepon Jamaludin.

"Siapa yang menelepon ini belum jelas. Diharapkan kalau ada handphone yang bersangkutan bisa diungkap," tuturnya.

(Mak/Fad/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved