Riko Marpaung Tersengat Listrik Tegangan Tinggi saat Pasang Lampu Jalan, Tubuh Menempel 20 Menit

Sudaryono menjelaskan dirinya telah memperingati Riko untuk berhati-hati karena ada kabel dari PLN yang terputus.

Penulis: Tommy Simatupang |
Tribun Medan/Tommy Simatupang
Riko Marpaung tersengat listrik tegangan tinggi di Jalan Cokroaminoto, Kota Pematangsiantar, Selasa (3/12/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Riko Marpaung (45) seorang pekerja pemasangan lampu jalan tewas tersengat listrik di Jalan Cokroaminoto Kota Pematangsiantar, Selasa (3/12/2019).

Korban Riko sempat tergeletak menempel di atas tiang listrik selama 20 menit.

Bahkan, mayatnya sempat menjadi tontonan warga.

Mayat Riko telah dievakuasi dengan alat berat Pemko Siantar ke kamar mayat Rumah Sakit Vita Insani.

Sudaryono (50) teman kerja yang ikut memasang lampu jalan mengungkapkan korban mengalami sengatan listrik dengan tegangan tinggi.

Mereka bertiga dengan temannya satu lagi bernama Syahru (40) menerima borongan memasang bola lampu jalan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Perukiman Penduduk (PRKP) Kota Pematangsiantar.

Sudaryono menjelaskan dirinya telah memperingati Riko untuk berhati-hati karena ada kabel dari PLN yang terputus.

Mereka sempat mengasingkan kabel yang terputus.

Namun, saat hendak menaikkan peralatan lampu, tangan korban menyentuh kabel yang terputus.

"Memang ada kabel yang terputus dan sudah kita asingkan.

Tapi, saat mau naikkan lampu kabelnya menyentuh tangan dan langsung menempel.

Ketika kena, Riko langsung kejang-kejang," katanya saat diwawancarai di RS Vita Insani.

Ketika Riko tersengat listrik, Sudaryono sempat mencoba menyelamatkan dengan sebatang bambu.

Namun, tubuhnya tetap menempel hingga tubuh korban lemas.

Sudaryono menjelaskan borongan memasang lampu jalan sudah berlangsung lebih dari satu bulan.

Saban hari mereka memasang lampu jalan tanpa alat kelengkapan keselamatan.

Sudaryono mengatakan untuk bagian memanjat tiang listrik memang dipercaya kepada Riko dan Syahru.

Ia hanya bekerja pada bagian bawah untuk mengantar material.

"Kami masang lampu jalan sudah lebih satu bulan.

Peralatan yang digunakan hanya tali saja,"katanya.

Sudaryono juga terlihat mengusap air mata yang sempat menetes.

Ia mengatakan Riko merupakan seoarang ayah yang memilki seorang anak yang masih kecil yang tinggal di Jalan Ebenezer Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Renward Simanjuntak tidak berniat memutus kerja sama dengan CV Puteri Kembar untuk anggaran pengadaan ke depannya.

Bahkan, Renward berkesan mempertahankan pihak ketiga yang memasang lampu jalan umum (LPJU) itu.

Renward mengatakan tewas kesetrum seorang pekerja CV Puteri Kembar saat melakukan pemasangan lampu jalan hanya insiden kecelakaan.

"Gak bisa seperti itu (putus kerja sama ke depannya). Beda itu. Kecelakaan dimana-mana bisa terjadi,"ujarnya, Selasa (3/12/2019).

Renward mengatakan dalam kontrak sudah ditulis untuk mematuhi keselematan dan Kesehatan Kerja (K3). Renward juga sempat mengirim kontrak itu melalui WhatsApp.

Ia mengatakan seluruh resiko pekerjaan sudah diserahkan ke pihak ketiga atau CV Puteri Kembar.

"Di kontrak itu jelas bahwa keselamatan kerja ini tanggung jawab dia (CV Puteri Kembar).

Itu tanggung jawab risiko dia,"katanya.

(tmy/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved