Sebut Presiden Hafal tapi Tak Paham Pancasila, Rocky Gerung Trending Twitter, TONTON VIDEONYA
Sosok Rocky Gerung kembali menjadi sorotan setelah menjadi pembicara di forum diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) bertema Maju Mundur Izin FPI
Sebut Presiden Hafal tapi Tak Paham Pancasila, Rocky Gerung Trending Topic di Twitter
TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Rocky Gerung kembali menjadi sorotan setelah menjadi pembicara di forum diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) bertema Maju Mundur Izin FPI, Selasa (3/12/2019).
Rocky Gerung dianggap menghina presiden karena menyebutkan presiden tidak paham Pancasila.
Pernyataan itu beredar viral di media sosial, bahkan menjadi trending twitter hari ini, Rabu (4/12/18).
Tagar #RockyGerungMenghinaPresiden telah dicuitkan hingga 7 ribu kali oleh netizen.
Dalam acara itu, mulanya, Rocky Gerung mengaku akan membuat pernyataan yang viral.
"Saya cari isu yang radikal supaya ada yang diviralkan hari ini," kata Rocky Gerung setelah diberi kesempatan oleh Karni Ilyas.
Lalu Rocky Gerung menyebut bahwa negara menerapkan standar ganda soal izin ormas.
"FPI akhirnya jadi kasus bahan uji bagi negara sekaligus ditonton sebagai keunikan Indonesia. Unik karena tadi Haikal Hassan membacakan syarat ormas tidak boleh berlambang seperti lambang negara," ujarnya.
Rocky Gerung lantas menyebut pemerintah melakukan kesalahan dalam membuat aturan untuk ormas.
"Memang betul, karena ormas itu bukan negara. Tapi kemudian dikasih syarat kontroversi lagi, ormas harus berideologi negara. Lho? di depan dibilang nggak perlu, di belakang dibilang perlu, Itu kan dua hal yang ngaco logikanya," ujarnya.
"Kenapa? karena negara ingin mengangkangi segala hal mengatur mana yang boleh mana yang tidak," imbuhnya.
• BIG Match Liga Inggris Malam Ini - Manchester United vs Tottenham Hotspur, Pembuktian Jose Mourinho
• BREAKINGNEWS: Terdengar Suara Teriakan, Wanita Ditemukan Tewas dengan Luka Mengerikan di Medan
• Vicky Prasetyo Mengaku Tak Tahu Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi dan Ucapan Syukur Angel Lelga
Rocky Gerung menyebut bahwa dalam demokrasi semua diizinkan, kecuali yang dilarang.
"Di dalam demokrasi, semua diizinkan kecuali dilarang. Sekarang terbalik semua dilarang kecuali diizinkan, itu logika kacau dari demokrasi," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lalu mengatakan jika ormas memang harus berbeda dengan negara.