Istri Hakim Jamaluddin Diperiksa Intensif Terkait Pembunuhan Suaminya, Ini Kata Polisi
Istri Hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum dicurigai sebagai otak pelaku pembunuhan suaminya sendiri.
Penulis: Hendrik Naipospos |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Istri Hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum dicurigai terlibat pembunuhan suaminya sendiri.
Pernyataan ada orang dekat yang disebutkan diduga terlibat kematian hakim Pengadilan Negeri Medan itu pernah diungkapkan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto beberapa waktu lalu.
Hal ini berdasarkan hasil otopsi yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian kalau korban sudah meninggal 20 jam sebelum dilakukan otopsi.
Ini mengindikasikan kalau Jamaluddin (55) sudah meninggal sekitar pukul 3-4 pagi sebelum ditemukan tewas meregang nyawa di perkebunan sawit.
Pihak kepolisian membenarkan kalau saat ini istri Jamaluddin tengah diperiksa di Aceh terkait kematian suaminya.
Jamalludin ditemukan tewas disebuah mobil Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi BK 77 HD di areal kebun sawit Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut Jumat (29/11/2019).
"Lagi dilaksakanan pemeriksaan di Aceh," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan Eko Hartanto melalui pesan WhatsApp-nya kepada www.Tribun-Medan.com, Kamis (5/12/2019).
Eko membantah kalau Zuraida Hamum telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Gak ada," katanya.
Namun dia mengungkapkan kalau pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan peniyidikan intensif terhadap istri korban.

Sementara itu kondisi Rumah Hakim Jamaluddin di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Blok B No 22, Medan Johor tampak sepi.
Amatan www.Tribun-Medan.com, sekitar rumah kediaman Jamaluddin masih tampak seperti sebelumnya, dimana pagar putih rapat menutup rumahnya.
Bahkan teratak yang dipasang tepat di depan rumah tersebut masih terpasang sejak 30 November 2019.
Tetangga Jamaluddin yang tepat di samping rumahnya, menyebutkan bahwa dirinya tak ada aktivitas bahkan istri kedua Jamal Zuraida Hanum di rumah semenjak pergi ke aceh.
"Enggak ada lagi aktivitas, enggak ada nampak ibu itu juga. Udah kosong rumahnya semenjak pergi kr aceh," tutur pria yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Saat ditanya terkait, anak-anak Jamaluddin. Ia juga tak ada melihat anak-anak Almarhum. "Itulah bang semenjak ke Aceh itu tidak ada anak-anaknya yang nampak bang," cetusnya.
Namun ia tak mengetahui adanya CCTV yang digunakan yang diperiksa polisi. "Enggak tahu kalau itu bang," pungkasnya.
Sebelumnya, Humas PN Medan, Erintuah Damanik menjelaskan saat kejadian kematian Hakim Jamaluddin pada 29 November 2019 lalu ternyata CCTV dirumahnya ternyata dicabut.
"Info dari kepolisian itu menyebutkan kalau CCTV itu tidak dicolokkan, tapi sebenarnya itu berfungsi jadi disengaja," tuturnya.
Hal janggal lainnya dimana ditemukan dari CCTV di sebelah rumah Jamaluddin dimana sekitar pukul 04.00 WIB memang ada mobil Land Crusher Prado yang keluar dari rumah Jamal namun dengan arah yang berbeda.
"Jadi hal janggal lainnya diambil dari CCTV rumah tetangga, kalau mobil itu keluar biasanya ke kanan. Tapi kalau hari itu ke kiri bukan ke arah pengadilan. Dan setelah mobil itu lewat ada sepeda motor yang mengikuti," jelasnya.
Erintuah juga menjelaskan bahwa pada hasil dari autopsi pada malam kejadian hasilnya Jamal ternyata sudah meninggal sejak dini hari.
"Kita mendengar hasil bahwa sebelum visum dalam itu itu, dinyatakan bahwa korban 20 jam sebelumnya sudah meninggal.
Itu menyatakan bahwa 20 jam sebelum diautopsi itu dia meninggal, artinya jika dihitung mundur 20 jam itu dia meninggal sekitar jam 3 atau 4 subuh," pungkasnya.
Indikasi kalau istri Jamaluddin sebagai otak pelaku dibantah alibi yang diutarkan satpam perumahan.
Satpam Perumahan Royal Monaco, Muhyadin pada subuh di hari kejadian kematian Hakim Jamal tanggal 29 November 2019 melihat istri terdakwa membuka pagar.
"Saya yang jaga malam terakhir itu memang ada lihat bapak itu keluar jam 5 pagi dari rumah.
Tapi tidak tahu bapak itu, bahwasanya sama teman atau sendiri tapi yang buka gerbang rumah itu istrinya," jelasnya, Jumat (6/12/2019).
Ia membenarkan bahwa mobil yang dipakai Hakim Jamal adalah jenis Land Crusher Prado berplat nomor BK 77 HD.
"Betul, memang mobil yang di pakai sehari hari itu BK 77 HD. Sopir kami tidak pernah nampak, sehari-harinya bapak itu sendiri," jelasnya.
Terakhir, Muhyadin membeberkan bahwa Jamal adalah sosok yang mudah bergaul dan ramah kepada petugas keamanan.
"Dia (Jamal) tinggal bersama istri, anak, keluargalah. Dia sangat baik, ramah, bertoleransi. Ramahnya dia selalu menegor, sering memberi perhatian sama kami kalau lagi jaga malam, begitu juga istri sama anak nya ke kami," pungkasnya.
Fakta terbaru ini tidak sinkron dengan keterangan istri Jamaluddin, Zuraida Hanum.
Melansir serambinews, pada wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya, Sabtu (30/11/2019) petang, Zuraida menceritakan Jamaluddin berangkat dari rumah pukul 5.00 WIB.
Zuraida mengatakan semua perlengkapan seperti baju, sepatu dan perlengkapan kantor sudah disiapkannya di dalam mobil.
Namun, kata Zuraida, ia sudah menyarankan kepada suami untuk didampingi pergi ke bandara.
Namun suami tidak mau dengan alasan karena sudah pagi.
Almarhum juga mengatakan setelah ke bandara akan langsung ke kantor PN Medan.
“Siapa yang akan dijumpai saya tidak tahu.
Bapak tidak cerita ke saya siapa yang ingin berjumpa,” sebutnya dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya pada Sabtu (30/11/2019) petang.

Apalagi selama ini, kata Zuraida, suaminya terkadang pulang bisa sampai malam hari dan pergi ke kantor bisa lebih subuh sehingga tidak pernah menaruh rasa curiga.
Terkait ditemukan suaminya meninggal, Zuraida meminta kepolisian di Medan dapat mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.
Sebab, kasus kematian suaminya di dalam mobil dengan kondisi tidak wajar.
Seperti ditemukan memar di hidung, dan berada di bangku tengah.
“Saya lihat kondisi bapak memar di hidung ketika dibawa ke rumah sakit. Harapan saya (kasus) ini segera terungkap,” harap Zuraida.
Pagar ditabrak OTK
Zuraida Hanum juga menceritakan peristiwa teror yang pernah terjadi sekitar tiga pekan lalu sebelum kematian suaminya.
Kejadian itu berupa pagar depan rumahnya sempat ditabrak sebuah mobil orang tidak dikenal (OTK).
“Namun penabrak itu tidak diketahui. Dampak pagar rumah ditabrak menjadi rusak dan harus diperbaiki,” kata Zuraida.
Kejadian pagar rumah ditabrak itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB dan suami serta dirinya dan anak-anak masih di rumah karena belum ke tempat kerja dan sekolah.
Bahkan peristiwa itu juga membuat tetangga terkejut karena suara cukup besar.
“Meski itu tidak ada kaitan dengan peristiwa ini, tapi kami melihat itu tidak wajar,” ujar Zuraida.
(vic/tribunmedan.com)