Begini 5 Sikap PBNU Merespons Anggota Banser Dicap Kafir karena Enggan Takbir
PBNU angkat bicara soal kejadian persekusi yang menimpa dua anggota Badan Anshor Serbaguna (Banser) karena mereka enggan meneriakkan takbir.
"Mana KTP lu? Gw mau lihat, mau lihat, mana sini identitas lu? Ngapain di Jakarta? Di tanah gw Be****?!," ujarnya sambil merekam dua kader Banser yang bediri di sisi motor mereka.
Dengan santai, salah seorang kader Banser pun mempertanyakan kenapa dirinya tak boleh ke Jakarta.
"Emang ngapa?," tanya kader Banser.
"Ngapa? Lu mau ngapain?," tanya pria yang merekam.
"Tugas di sono," jawab kader Banser lagi.
"Tugas apaan lu?," tanya pria itu lagi.
"Ngawal Gus Muwafiq," jawab kader Banser.
Kemudian pria itu pun meminta kader Banser untuk mengucap takbir namun ditolak.
Namun, pria itu tampak terus memaksa dengan mengancam akan memanggil para jawara.
Tak terpancing emosi, kedua kader Banser itu pun memilih tak meladeni dan mengenakan helmnya.
Tak diketahui apakah keduanya kemudian pergi atau bagaimana, karena video berhenti sampai di situ.
Menurut keterangan video di akun Twitter @nahdlatululama, peristiwa itu terjadi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan video di akun Twitter @nahdlatululama, peristiwa itu terjadi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Kader Banser yang ada di video itu bernama Eko.
Namun tidak disebutkan kapan peristiwa itu terjadi.
Kejadian itu pun disesalkan oleh Alissa Wahid.
"Orang-orang ini tidak hanya mengganggu kelompok warga negara yg bukan muslim.
Kelompok muslim spt Banser NU pun diganggunya.
Sejatinya, yg mereka perjuangkan bukan kebenaran, tapi kepentingan dirinya sendiri, dengan atasnamakan agama," tulis Alissa Wahid.
Sementara itu, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Ketua Umum PP GP Ansor Yaquth Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaquth Cholil membenarkan adanya video tersebut.