Breaking News

Begini 5 Sikap PBNU Merespons Anggota Banser Dicap Kafir karena Enggan Takbir

PBNU angkat bicara soal kejadian persekusi yang menimpa dua anggota Badan Anshor Serbaguna (Banser) karena mereka enggan meneriakkan takbir.

Kolase Twitter @alissawahid
Banser Kota Depok diganggu orang tak dikenal di Jakarta Selatan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara soal kejadian persekusi yang menimpa dua anggota Badan Anshor Serbaguna (Banser) karena mereka enggan meneriakkan takbir.

"Berikut beberapa poin menyikapi peristiwa persekusi yang menimpa Saudara Eko Sutriyo dan Wildan (Banser Kota Depok) yang terjadi di Pondok Pinang," kata HA Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jenderal PBNU, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12/2019).

Lima poin yang dimaksud Sekjen PBNU tersebut adalah:

1. Prihatin bahwa pemahaman keagamaan yang disertai kebencian masih saja terjadi, bahkan menggunakan takbir secara keliru.

2. Mengapresiasi kapada Saudara Eko dan Wildan yang tidak terpancing provokasi. Hendaknya hal seperti ini dapat menjadi contoh bagi yang lainnya.

3. Meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut pelaku persekusi.

4. Mengimbau kepada segenap warga NU untuk tetap temang dan tidak terpancing. Tetap jaga kondusivitas demi tercapaianya kehidupan berbangsa yang damai.

5. Islam adalah agama yg mengajak kepada perdamaian, kemanusiaan, toleransi.

Takbir adalah kalimat suci yang justru setiap insan harus menjaganya dengan perbuatan dan akhlak.

Seperti diketahui, baru-baru ini viral video di media sosial dua kader Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) Kota Depok diganggu orang tidak dikenal.

Pada Video itu, tampak dua kader tersebut diancam oleh pria sambil merekam aksinya.

Dua kader Banser itu tampak mengenakan seragam lengkap dan mengendarai sepeda motor.

Video itu diposting oleh putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid di akun Twitter-nya @AlissaWahid Selasa (11/12/2019).

Tampak di Video, pria yang merekam aksi itu tampak mengeluarkan kata-kata kasar.

Ia menanyakan KTP kedua kader Banser itu karena melewati wilayahnya.

"Mana KTP lu? Gw mau lihat, mau lihat, mana sini identitas lu? Ngapain di Jakarta? Di tanah gw Be****?!," ujarnya sambil merekam dua kader Banser yang bediri di sisi motor mereka.

Dengan santai, salah seorang kader Banser pun mempertanyakan kenapa dirinya tak boleh ke Jakarta.

"Emang ngapa?," tanya kader Banser.

"Ngapa? Lu mau ngapain?," tanya pria yang merekam.

"Tugas di sono," jawab kader Banser lagi.

"Tugas apaan lu?," tanya pria itu lagi.

"Ngawal Gus Muwafiq," jawab kader Banser.

Kemudian pria itu pun meminta kader Banser untuk mengucap takbir namun ditolak.

Namun, pria itu tampak terus memaksa dengan mengancam akan memanggil para jawara.

Tak terpancing emosi, kedua kader Banser itu pun memilih tak meladeni dan mengenakan helmnya.

Tak diketahui apakah keduanya kemudian pergi atau bagaimana, karena video berhenti sampai di situ.

Menurut keterangan video di akun Twitter @nahdlatululama, peristiwa itu terjadi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan video di akun Twitter @nahdlatululama, peristiwa itu terjadi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Kader Banser yang ada di video itu bernama Eko.

Namun tidak disebutkan kapan peristiwa itu terjadi.

Kejadian itu pun disesalkan oleh Alissa Wahid.

"Orang-orang ini tidak hanya mengganggu kelompok warga negara yg bukan muslim.

Kelompok muslim spt Banser NU pun diganggunya.

Sejatinya, yg mereka perjuangkan bukan kebenaran, tapi kepentingan dirinya sendiri, dengan atasnamakan agama," tulis Alissa Wahid.

Sementara itu, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Ketua Umum PP GP Ansor Yaquth Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaquth Cholil membenarkan adanya video tersebut.

Ia juga mengatakan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke pihak yang berwajib.

"Iya benar. Sudah dilaporkan di Polresta Jaksel," ujar Gus Yaquth Cholil saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com Rabu (11/12/2019).

Untuk identitas perekam video sendiri, menurutnya saat ini sedang dalam tahap pencarian.

"(Pelaku) Sedang dicari polisi," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PBNU Angkat Suara Soal Anggota Banser yang Dicap Kafir karena Enggan Takbir

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved