Gubernur Sumut vs Bupati Tapteng
BREAKINGNEWS: Disebut Anak Durhaka, Bupati Tapteng: Apa yang Sudah Dilakukan Edy Rahmayadi?
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyindir Bupati Tapteng Bahtiar Ahmad Sibarani sebagai 'anak durhaka' saat kedatangan Panglima TNI
Kami minta dilakukan survey independen yang dilakukan oleh tim baik dari pusat maupun dari Universitas Sumatera Utara," katanya.
Dia menginginkan ada orang yang perlu mengingatkan posisi Gubernur Sumut terkait dengan hak dan kewajibannya.
Bahkan untuk mengingatkan posisi kesejahteraan Kabupaten Tapteng, dia minta Gubernur untuk mencari solusi bukan untuk memperburuk suasana.
"Tetapi mungkin ini koreksi bagi diri kita dan juga bagi Gubernur juga.
Karena mungkin gubernur ini lupa kalau Tapteng bagian dari Sumut. Kalau memang, masyarakat Tapteng miskin menurut Gubernur, carilah solusi sebagai Gubernur, bagaimana ini supaya sejahtera," katanya.
"Saya berharap pernyataan gubernur bukan karena sentimen pribadi kepada saya atau kebencian gubernur kepada saya.
Karena saya yakin, gubernur tidak benci kepada saya," ujarnya.
Selaku Bupati Tapteng, kata Bahtiar, dirinya memerlukan arahan dan bimbingan dari Gubernur Sumut.
"Kami bupati dan walikota membutuhkan solusi untuk mempercepat pembangunan di Sumut," katanya.
Latar belakang Perseteruan
Bupati Tapteng Bahtiar Ahmad Sibarani membeberkan perseteruannya dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi merupakan eskalasi deri Pemilihan Gubenur 2018 lalu.
Seperti yang diketahui, Bahtiar yang saat itu sebagai politisi Hanura tidak mengikuti keputusan partai yang saat itu sedang gencar mengkampanyekan pasangan Edy-Ijeck sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dia malah mendukung pasangan Djarot-Sihar dalam Pilgub.
Bahtiar pun mengungkap ada persoalan pribadi dengan Edy Rahmayadi yang saat itu mau ke Kabupaten Tapteng guna sosialisasi kampanye.
"Saat itu saya jawab saya jadi bupati pada 2017 bulan 5 tanggal 22,"kata Bahtiar.