Gubernur Sumut vs Bupati Tapteng
Ini Latar Belakang Konflik Gubernur Sumut vs Bupati Tapteng, Bahtiar Sibarani Blak-blakan
Bupati Tapteng Bahtiar Ahmad Sibarani membeberkan bahwa Gubernur Sumut saat mau ke Kabupaten Tapteng untuk sosialisasi kampanye.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bupati Tapteng Bahtiar Ahmad Sibarani membeberkan perseteruannya dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi merupakan eskalasi deri Pemilihan Gubenur 2018 lalu.
Seperti yang diketahui, Bahtiar yang saat itu sebagai politisi Hanura tidak mengikuti keputusan partai yang saat itu gencar mengkampanyekan pasangan Edy-Ijeck.
Dia malah mendukung pasangan Djarot-Sihar dalam Pilgub.
Bahtiar pun mengungkap ada persoalan pribadi dengan Edy Rahmayadi yang saat itu mau ke Kabupaten Tapteng guna sosialisasi kampanye.
"Saat itu saya jawab saya jadi bupati pada 2017 bulan 5 tanggal 22,"kata Bahtiar.
Artinya beliau datang ke sini akhir 2017 atau awal 2018 di mana saat dirinya baru beberapa bulan menjabat sebagai Bupati Tapanuli Tengah.
"Saya berharap pernyataan gubernur bukan karena sentimen pribadi kepada saya atau kebencian gubernur kepada saya. Saya yakin gubernur tidak benci kepada saya, dan saya yakin gubernur tidak sentimen kepada saya,"ujar Bahtiar Ahmad Sibarani, Kamis (19/12/2019).
Seperti yang diketahui bahwa suara pasangan Edy-Ijeck pada 2018 kalah telak di Tapteng.
• BREAKINGNEWS: Disebut Anak Durhaka, Bupati Tapteng: Apa yang Sudah Dilakukan Edy Rahmayadi?
Mereka hanya memperoleh 22,8 persen suara, jika dibandingkan pasangan Djarot-Sihar yang menang dengan mendapatkan 77,1 persen suara.
Atas sikapnya tak mendukung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, Partai Hanura mencopot Bakhtiar Sibarani dari jabatan Ketua DPC Partai Hanura Tapanuli Tengah.
Padahal, Partai Hanura merupakan pengusung utama Bakhtiar saat Pilkada 2017.
Menjelang Pemilu Serentak 2019, barulah Bakhtiar Sibarani bergabung ke Partai Nasdem hingga akhirnya dipercaya menjadi Ketua DPD Nasdem Tapanuli Tengah sampai hari ini.
• Bupati Tapteng Minta Perbaiki Gaya Komunikasi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi: Anak Durhaka
• Bantah Berseteru dengan Bupati Tapteng Bahtiar Sibarani, Gubernur Sumut: Saya Kan Bapaknya
Perlu disampaikan, sambung Bahtiar, selama dirinya menjadi Bupati sudah menutup tempat maksiat sebanyak 973 lokasi yang sudah ada puluhan tahun ada di Tapteng.
"Artinya kalau kami tidak sayang sama masyarakat pasti tempat itu tidak akan kami tutup," katanya.
Ia mengaku ada sekitar Rp 973 Juta tiap malam uang masyarakat yang mengalir ke sana dan sudah diselamatkan.
