Kekejaman KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen, yang Tewaskan Lettu Erizal Sidabutar dan Serda Rizky
Dua prajurit TNI, Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan, gugur saat bertugas di Papua.
Kekejaman KKB Papua Lekagak Telenggen, yang Tewaskan Prajurit Kopassus Lettu Erizal Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan
TRIBUN-MEDAN.com - Dua prajurit TNI, Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan, gugur saat bertugas di Papua. Keduanya meninggal dunia dalam peristiwa baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Lettu Erizal Sidabutar berasal dari Dairi, Sumatera Utara. Perwira TNI Angkatan Darat itu bertugas di Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) 81 Kopassus. Sementara Serda Rizky Ramadhan berasal dari Jakarta.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, baku tembak antara aparat keamanan dengan KKB terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Paulus Waterpauw menyebut, KKB yang terlibat kontak senjata merupakan kelompok pimpinan Lekagak Telenggen yang sebelumnya bermarkas di Lanny Jaya.
"Kapolres tadi saya cek kondisi Sugapa aman. Ada indikasi kelompok Lekagak Telenggen kurang lebih 3-4 jam keluar, posisinya agak jauh, makanya kita kesulitan mendapatkan kontak," tuturnya.

Sepak terjang KKB Lekagak Telenggen bukan cerita baru. KKB ini dianggap paling berbahaya di "Segitiga Hitam" Papua.
Catatan kriminal KKB pimpinan Lekagak Telenggen cukup panjang. Pernah menembaki pesawat, membunuh warga sipil, pekerja, dan melancarkan serangan terhadap anggota TNI dan Polri.
Aksi terakhir kelompok ini adalah menembak mati tiga pengemudi ojek tewas, yakni Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25). Ketiga korban ditembak di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).
“Ketiga korban adalah tukang ojek yang selama ini bekerja melayani transportasi masyarakat di wilayah Distrik Sugapa," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui rilis, Sabtu (26/10/2019).
Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.
Penemuan ketiga jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang caleg terpilih, Titus Kobogau, yang dihadang dan ditodong KKB saat akan menjemput seorang gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
“Saat itu Titus melihat ketiga korban telah meninggal di tempat. Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya. Oleh kelompok tersebut, Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan menyampaikan kabar kepada Bupati Intan Jaya. Natalis Tabuni dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi jenazah para korban menuju Puskesmas Sugapa," kata Eko.
Menurut dia, para pelaku penembakan merupakan KKB Papua pimpinan Lekagak Talenggen.
• Misteri Kematian Hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum Sudah 7 Kali Diperiksa Polisi, Maimunah 5 Kali
KKB Lekagak Telenggen telah beroperasi sejak 2006 silam. Ia kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.