Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai

Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai

Editor: Salomo Tarigan
Kompas.com/ Kristian Erdianto
Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai 

Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai

T RI B U N-MEDAN.com - Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai.

//

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan Republik Indonesia tidak akan pernah mengakui klaim sepihak yang dilakukan China di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

Reaksi Jokowi Paspor China Masukkan Natuna dalam Wilayahnya, Kini Kapal Asing Jarah Hasil Laut

Teritorial lautnya yang disebut 'Nine Dash Line' telah mengklaim Perairan Natuna sebagai miliknya.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (4/1/2020).

Cekcok Salah Kirim Chattingan, Miris Siswa SMK Tewas Dianiaya Usai Terjadi Perkelahian

Retno menegaskan batas wilayah itu merupakan klaim sepihak tanpa dasar hukum.

"Indonesia tidak pernah akan mengakui Nine Dash Line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum Internasional terutama UNCLOS 1982," tutur Retno di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Hal tersebut disampaikan Retno usai rapat bersama Menkopolhukam Mahfud Md, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Rapat yang digelar di Kantor Kemenkopolhukam guna membahas polemik mengenai Perairan Natuna yang diklaim oleh China.

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

MotoGP - Jadwal Lengkap MotoGP 2020, Alex Marquez Siap Bikin Kejutan Bersama Tim Honda

Tanggapan Prabowo Subianto 

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau tidak akan menghambat investasi dengan China.

Tangkap Layar YouTube KompasTV Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto angkat suara, menanggapi memanasnya kondisi di Perairan Natuna terkait intervensi China.
Tangkap Layar YouTube KompasTV Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto angkat suara, menanggapi memanasnya kondisi di Perairan Natuna terkait intervensi China. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

"Kita cool saja, kita santai," kata Prabowo di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Pernyataan tersebut disampaikan Menhan Prabowo dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.

Prabowo mengaku pihaknya saat ini masih santai belum ada penambahan personel TNI untuk mengamankan di Perairan Natuna.

Namun, soal adanya tiga kapal asing asal China tersebut, pihaknya masih membahasnya untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain.

Reaksi Jokowi Paspor China Masukkan Natuna dalam Wilayahnya, Kini Kapal Asing Jarah Hasil Laut

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kita masing-masing punya sikap, jadi kita harus mencari solusi yang baik," ucap Prabowo

"Bagaimanapun China adalah negara sahabat, kita harus selesaikan dengan baik," jelas Prabowo.

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

Cekcok Salah Kirim Chattingan, Miris Siswa SMK Tewas Dianiaya Usai Terjadi Perkelahian

TNI siaga

Pangkogabwilhan I Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020).
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). (HANDOUT)

Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah bersiaga di Perairan Natuna Utara, terkait adanya pelanggaran wilayah laut yang dilakukan sejumlah kapal Tiongkok.

Pengendalian operasi siaga tempur dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono.

TNI juga sudah menyiapkan alat utama sistem persenjataan, termasuk pesawat intai dan kapal Republik Indonesia.

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

Natuna Utara adalah wilayah yang menjadi perhatian utama pada 2020 ini.

Pada Senin (30/12/2019) lalu, dalam patroli rutin di perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Laut Natuna Utara, KRI Tjiptadi-381 mendapati Kapal China, Coast Guard, yang mengawal kapal nelayan Tiongkok.

Cekcok Salah Kirim Chattingan, Miris Siswa SMK Tewas Dianiaya Usai Terjadi Perkelahian

Petugas KRI Tjiptadi 381 membuka komunikasi dengan awak China Coast Guard dan mengusir mereka serta kapal nelayan untuk menjauh dari zona ekonomi ekslusif.

MotoGP - Jadwal Lengkap MotoGP 2020, Alex Marquez Siap Bikin Kejutan Bersama Tim Honda

Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal

Sementara itu, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengusulkan pemerintah pusat membentuk provinsi khusus yang menggabungkan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas.

Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal sempat disinggung oleh presenter Prime Talk Metro Tv pada Senin (30/12/2019) tentang perbandingan kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan yang sekarang, Edhy Prabowo dengan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal (Channel Youtube Metrotvnews)

Usulan itu dilontarkan Abdul Hamid untuk menanggapi banyaknya kapal asing yang mencuri ikan di Perairan Natuna.

Hamid merasa saat ini Pemerintah Kabupaten Natuna tidak bisa berbuat banyak untuk menanggulangi banyaknya pencuri ikan asing.

Menurut Abdul Hamid, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah kabupaten kota tidak memiliki kewenangan terhadap perairan laut.

"Dengan dijadikannya Natuna sebagai provinsi khusus maka akan meningkatkan kewenangan dan kemampuan dalam menjaga, mengelola,"

"Dan turut serta mengawal wilayah pantai dan laut di Natuna khususnya wilayah perbatasan yang saat ini merupakan kewenangan Provinsi Kepri," kata Abdul Hamid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

MotoGP - Jadwal Lengkap MotoGP 2020, Alex Marquez Siap Bikin Kejutan Bersama Tim Honda

Piala FA Hari Ini- Jadwal Liverpool vs Everton, Wolverhampton vs Man United, 32 Pertandingan Digelar

(T r i b u nnews)

Klaim China di Laut Natuna, Reaksi Menlu Retno Marsudi, Prabowo Bilang Kita Cool Saja, Kita Santai

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved