TERUNGKAP Rahasia Amerika Lolos dari Serangan Rudal Iran hingga Tidak Ada Korban Jiwa
TERUNGKAP Rahasia Amerika Lolos dari Serangan Rudal Iran hingga Tidak Ada Korban Jiwa
Hal ini pasti akan dilihat sebagai sinyal lain bahwa AS letih atas perannya di wilayah tersebut, dan sinyal seperti ini tidak akan disambut oleh sekutu-sekutunya baik di Timur Tengah atau di NATO.
Dengan demikian, pidato Trump kali ini penuh dengan kontradiksi, di mana dia menunjukkan beberapa referensi bagi masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Iran, serta sekaligus memberikan sedikit harapan nyata dari setiap upaya inisiatif diplomatik baru.
Jadi, setelah serangan drone AS dan serangan rudal Iran, tampaknya situasinya kembali seperti sediakala.
Dipicu pembunuhan Jenderal Qassen Soleimani
Pembunuhan Soleimani - kepala Pasukan elit Quds dan arsitek kebijakan Iran di wilayah tersebut - terjadi pada 3 Januari.
Jenderal itu dianggap sebagai teroris oleh pemerintah AS, yang mengatakan dia bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS dan merencanakan serangan "dalam waktu dekat".
Iran bersumpah melakukan "balas dendam" atas kematiannya.
Sementara, Trump memperingatkan bahwa AS akan menanggapi jika terjadi pembalasan "mungkin dengan cara yang tidak proporsional".
Jutaan orang Iran menghadiri pemakaman sang komandan, di mana para pelayat meneriakkan "matilah Amerika" dan "kirim Trump ke neraka".
Proses pemakaman Soleimani di kota kelahirannya, Kerman, telah menewaskan 50 orang dan melukai 200 orang lainnya pada Selasa.
TERUNGKAP Rahasia Amerika Lolos dari Serangan Rudal Iran hingga Tidak Ada Korban Jiwa
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "AS Beberkan Cara Mereka Lolos dari Serangan Rudal Iran", dari bbc news indonesia berjudul: Setelah rudal Iran menghantam pangkalan AS di Irak, Presiden Trump: 'Iran akan mundur'