Inspirasi
Membangun Karakter Kristus di Dalam Hidup Kristen
Dalam banyak kasus kita dapat mengenali kewarganegaraan atau identitas seseorang yang belum kita kenal.
- Orang yang berintegritas adalah orang yang utuh, jujur, dipercaya, dan dapat diandalkan. Perkataannya tidak bedanya dengan perbuatannya. Integritas adalah di mana kepercayaan, pemikiran, dan tindakan saya bersatu dalam hidup saya.
Seseorang bisa saja tampak baik di depan orang, tetapi lain halnya ketika ia berada ditempat yang gelap. Nah, di tempat yang gelap itulah sesungguhnya karakter aslinya. Pengkhotbah KKR terbesar abad 19, D.L. Moody pernah berkata, “karakter adalah seseorang di tempat yang gelap”
A . Karakter adalah ketika Yusuf mengatakan tidak kepada istri Fotifar, dan masuk ke dalam penjara karena bersikap jujur dan bersih.
B . Karakter adalah ketika Daniel menolak berkompromi meski hanya demi menu makan. Dan Sadrack, Mesakh, Abednego menyembah dewa Nebukadnezar.
C . Karena karakter Mathin Luther, John Hus, Pollycarpus memilih mati daripada meninggalkan kebenaran.
2. Karakter menimbulkan dampak/pengaruh besar (Matius 5:13-14).
Orang Kristen yang berkarakter akan memancarkan sinar/cahaya kebenaran yang dapat menuntun orang lain kepada pertobatan dan iman kepada Yesus Kristus menyelamatkan orang bukan hanya dengan firman saja doa dan pujian sekalipun itu penting karakter kita berbicara lebih kuat ketimbang perkataan kita.
3. Karakter membuat kita menjadi seorang saksi Kristus yang efektif.
Point yang ke tiga merupakan koreksi yang tajam untuk para hamba-hanba Tuhan, Orang Kristen yang berkarakter Kristus akan mudah didengar ketika ia berbicara. Banyaknya nada sumbang dan tuduhan palsu terhadap kekristenan dikarenakan banyaknya saksi-saksi Kristus yang berkarakter buruk. Kerap kali Injil menghadapi resistensi/penolakan disebabkan tingkah laku si pemberita Injil berlawanan dengan Injil itu sendiridan kebanyakan dalam pelayana bukan Kristus yang ditolak melainkan si pembawa berita itu sendiri disebabkab prilaku yang tidak berkarakter (mari kita introfeksi ke dalam).
Mengapa kita harus membangun Karakter?
1. Membangun karakter adalah perintah Tuhan (Roma 12:2; Kol 3:12).
Tuhan tidak sekedar mengimbau atau memita anak-anakNya agar membangun karakter yang serupa dengan Dia, tetapi Tuhan memerintahkan agar setiap anak-anakNya menghasilkan buah, bertumbuh dewasa atau berkarakter Kristus seorang anak sepatutnya mengikuti kebiasaan Bapanya (Yoh. 15).
2. Membangun karakter adalah tanggung jawab kita, bukan tanggung jawab Roh Kudus (Roma 12:2; Matius 3:8).
Karakter tidak otomatis ada dalam diri seseorang. Sesuai dengan definisinya, dan sesuai dengan keterangan Alkitab, karakter itu dibentuk. Setiap manusia terlahir tanpa karakter. Seperti sebatang kayu yang siap dipahat/diukir. Meskipun kita percaya semua manusia dilahirkan dengan kecenderungan pada tempramen tertentu, tetapi ia belum sepenuhnya menjadi karakter.
Membangun karakter bukan tanggung jawab Roh Kudus. Transformasi karakter bukanlah sesuatu yang didatangkan dari luar melainkan sesuatu yang dihasilkan dari dalam. Dimana peran Roh Kudus? Peran Roh Kudus menunjukkan kepada kita kehendak Allah; apa yang baik dan sempurna, yang berkenan kepada Allah (Rom. 12: 2). Dan peran Roh Kudus memberikan kita kekuatan untuk menaatinya.