Pemain Biola Cantik Asal Medan Ini Ingin Ciptakan Musik Hipnoterapi

Seorang violinist cantik asal Medan, Chairuna Raisa Mariz kerap menghipnotis penonton saat mendengar permainan biolanya.

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Rechtin Hani Ritonga
Chairuna Marisa Mariz atau akrab disapa Ica saat memainkan biolanya di salah satu acara. Ica berencana ingin membuat musik hipnoterapi, sekaligus ingin menjadi bahan penelitian skripsinya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang violinist cantik asal Medan, Chairuna Raisa Mariz kerap menghipnotis penonton saat mendengar permainan biolanya.

Wanita yang akrab disapa Ica ini sudah sering mengisi acara-acara mulai dari acara pernikahan serta beberapa acara lokal dan internasional seperti Toba Caldera World Music Festival bersama beberapa musisi lainnya dari lintas negara.

"Awalnya main biola itu dari SMP, waktu itu sebenarnya ingin menghibur diri dan cari-cari kegiatan, terus jadinya suka dan diterusin hingga sekarang," tutur Ica kepada Tribun Medan Rabu (22/1/2020).

Kini Ica duduk di semester lima jurusan musik mayor violin/string.

Ia menuturkan, keinginan menjadi violinist awalnya tak mendapat dukungan dari orangtua dan keluarga besarnya.

Meski begitu, ia tak patah arang. Ica terus berlatih dan menekuni biola.

Seiring waktu, dan melihat pencapaiannya hingga kini, akhirnya orang tua dan keluarga mendukung Ica merintis karier bermain biola.

Ia kini telah aktif mengisi panggung di berbagai acara di Medan serta mengajar kursus biola di tempat kursus maupun privat.

Selain itu, kebanggaan terbesar bagi Ica sejauh ini adalah ketika dirinya diajak untuk membuat soundtrack sebuah film yang diproduseri Jaymes Rianto.

Sepanjang perjalanan itu, saat ini Ica berencana ingin membuat musik hipnoterapi, sejenis musik yang dapat mengganti kata-kata sebagai sugesti.

"Rencananya pengin buat musik hipnoterapi, yang bisa ngebuat orang terhipnotis gitu, tujuannya buat terapi dan pengobatan juga," katanya.

Sejauh ini Ica sudah berdiskusi dengan beberapa psikolog terkait rencana yang ingin diwujudkannya.

Ia menerangkan bahwa psikolog juga belum terpikirkan mengenai rencana yang dibuatnya, karena belum ada metode sejenis.

"Saat diskusi dengan psikolog sih mereka bilang akan susah karena kalau sugesti itu kan bentuknya kata-kata, instruksi, jadi mudah dipahami. Mungkin bisa dengan musik, tapi harus sudah sering didengar," katanya.

Rencana membuat musik hipnoterapi ini, terang Ica, sekaligus ingin ia jadikan sebagai tema utama penelitian skripsinya.

"Pengin diteliti lebih lanjut sih, sekaligus bahan buat skripsi juga," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved