Kisah Getir SA (11) Diculik Selama 4 Tahun Sejak Kelas 2 SD, Kini Ditemukan Kondisi Hamil 9 Bulan
Kisah getir dialami bocah perempuan berinisial SA yang masih berusia 11 tahun.
Kisah Getir SA (11) Diculik Selama 4 Tahun Sejak Kelas 2 SD, Kini Ditemukan Kondisi Hamil 9 Bulan
TRIBUN-MEDAN.com - Kisah getir dialami bocah perempuan berinisial SA yang masih berusia 11 tahun.
Bocah itu menjadi korban penculikan pada empat tahun silam, atau tepatnya tahun 2016.
Mirisnya lagi, saat ditemukan kondisi SA sudah berbadan dua. Ia hamil dengan usia kandungan 9 bulan.
SA diculik empat tahun lalu saat masih duduk di bangku kelas 2 SD dan menjadi korban pencabulan Sarif bin Memed.
Ternyata SA digauli oleh Sarif selama sekitar 4 tahun.
SA sendiri adalah bocah SD yang diculik Sarif pada 2016.
Saat itu SA masih duduk di kelas 2 SD.
Keluarga SA pun sudah melaporkan kasus kehilangan pada polisi.
Namun bocah SD yang memiliki kemampuan memijat itu tak kunjung ditemukan.
Berdasarkan wawancara Tribun Jabar, diketahui SA memang adalah gadis yang memiliki kemampuan memijat.
Empat tahun lalu, kejadian bermula saat SA dipanggil untuk memijat Sarif.
Sarif meminta SA datang ke rumahnya yang berada di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Ternyata dengan alasan meminta bantuan memijat itu, SA dibawa kabur.
Sarif sempat mengubungi orangtua SA, meminta bantuan untuk memijatnya.
Bahkan Sarif sudah berlangganan dan meminta SA memijatnya 4 kali.
Sayangnya, orangtua SA tak pernah menyangka, orang yang menculik putrinya adalah Sarif.
Empat tahun pencarian tak membuahkan hasil.
Butuh waktu empat tahun untuk menemukan gadis Cianjur tersebut.
Hingga akhirnya awal 2020 keberadaan SA dan pelaku Sarif terendus oleh polisi.
Benar saja, SA disekap di rumah Sarif sehingga ia tak bisa pulang.
Lebih parahnya, Sarif diduga menggauli SA.
Sarif menggagahi bocah perempuan di bawah umur hingga hamil 9 bulan.
Di usianya yang belia, SA harus mengalami beban tragis.
Paur Subag Humas Polrea Cianjur, Ipda Budi Setiatyuda mengatakan awal terendusnya Sarif, Kamis (23/1/2020) berdasarkan laporan warga.
Polsek Naringgul langsung menangkap pelaku saat itu juga.
Akibat berbuatannya itu, Sarif dijerat perkara tindak pidana melarikan perempuan yang belum dewasa dan tidak dengan kemauan orangtuanya atau walinya.
"Kejadiannya di tahun 2016, tersangka Sarif bin Memed menghubungi orangtua korban bicara untuk meminjam SA untuk memijat tersangka.
"Ternyata sejak itu tidak kembali dan sekarang ini korban sedang mengandung 9 bulan tanpa ikatan pernikahan Syah dan hidup dalam satu rumah," ujar Budi.
Budi mengatakan, SA ketika itu berumur 11 tahun duduk di Sekolah SD kelas 2 dan mempunyai kemampuan memijat badan.
"Orangtua korban tak merasa curiga karena sebelumnya tersangka Sarif bin Memed sudah 4 kali meminta memijat badan. Namun setelah itu SA tidak kembali," kata Budi.
Lalu Kamis (23/1/2020) ada info warga terkait keberadaan tersangka yang cukup meresahkan.
Sarif pun kemudian diamankan.
• Dua Oknum Wartawan Terjaring OTT, Peras Pegawai Bank yang Chat Nasabah Wanita Bersuami Ajak Ngamar
• Turis China yang Berkunjung ke Raja Ampat Diduga Terpapar Virus Corona, Kini Dirawat di Sorong
Bocah Kelas 6 SD di Tasik Semingguan Tak Pulang
Diduga salah pergaulan, seorang bocah kelas 6 sekolah dasar di Tasikmalaya dilaporkan tidak pulang selama lima hari.
Abin Sa'dun Ali (12), meninggalkan rumahnya di Kampung Citiga, Desa Condong, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya sejak Sabtu (5/10/2019) pagi.
Dari penuturan kakak korban, Arif Nugroho (24), saat meninggalkan rumah, adik bungsunya itu menuliskan sebuah surat.
Dalam surat tersebut, korban menuliskan pesan "U Abin ameng ka Pangkalan, ulah dipilari (Wa Abin Main ke Pangkalan, Jangan Dicari)".
Diketahui, anak bungsu dari 3 bersaudara itu tinggal bersama uwanya, sementara kedua orang tuanya tinggal di Jakarta.
"Jadi Abin itu tinggal di sini sama uwa berdua, saya sama mamah bapak di Jakarta karena berjualan di sana. Dapat kabar Abin enggak pulang-pulang," tutur kakak korban saat mendatangi Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (9/10/2019) siang.
Semenjak pergi, pihak keluarga sudah melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil.
"Sudah menanyakan ke teman-teman sebaya, teman sekolah, tidak ada yang mengetahui," lanjut Arif.
Adapun nomor kontak adiknya itu kadang aktif dan kadang tidak aktif.
"Saat di WhatsApp dua hari lalu kabarnya berada di wilayah Banjar di temannya, setelah itu tidak ada kabar. Tidak bisa dihubungi," kata dia.
Keluarga menduga Abin pergi diajak oleh beberapa orang yang tergabung dalam komunitas anak jalanan.
"Jadi sejak Februari sudah kelihatan, adik saya gaulnya malah sama usianya lebih tua. Rambutnya juga diwarnai," katanya.
Terakhir saat meninggalkan rumah Abin menggunakan jins sobek-sobek dan jaket warna hijau. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah Kelas 2 SD di Cianjur Diculik Selama 4 Tahun, Saat Ditemukan Sudah Hamil 9 Bulan