Guru SMAN 8 Medan Laporkan Anak Kepala Sekolah karena Dimaki di Kelas

Deni Panjaitan, guru honorer sekaligus anak Kepala Sekolah datang ke kelas tanpa ijin memanggil siswa.

Penulis: Maurits Pardosi |
Tribun Medan/Maurits Pardosi
Herbin Manurung menunjukkan surat laporannya ke Polsek Medan Area, Senin (3/2/2020). 

Dia langsung bilang, 'siapa tadi yang kupanggil itu, kenapa belum turun? Arogansi luar biasa lah," ujarnya.

Lantas, Manurung memperingatkan Deni Panjaitan hingga terjadi debat di depan kelas.

"Lalu saya bilang bahwa harus beretikalah memanggil siswa.

Inilah pemicu kami berdebat.

Terus, dia bentak saya sambil bilang bahwa saya mamak-mamak.

Dimaki-makinya saya sambil dilayangkannya tangannya samaku, memang nggak sampai berbekas," tambahnya.

Siswa laki-laki yang ada di kelas pun memaksa keluar Deni sebab kelas mereka jadi ribut.

"Spontan murid saya yang laki-laki semua langsung maju.

Ditariklah dia ke bawah, dan bahkan ada seorang siswa laki-laki yang ditariknya untuk minta keterangan mungkin.

Aku pun tidak tahu apa masalah murid yang dipanggilnya itu, cuman etika dan caranya itu tidak pas," ungkapnya.

Perlakuan Deni Panjaitan menyebabkan Manurung kesal dan merasa dilecehkan sebagai guru yang telah mengabdi selama 29 tahun di sekolah tersebut.

"Aku sudah mengabdi selama 20 tahun di sana mengajar, masa tidak ada dihargai nya saya.

Kalau bisa dikatakan, dia pun masih anak kita kan, nah itulah yang buat tergantung mental saya, dilecehkan saya dengan sikapnya itu," katanya dengan nada kecewa.

"Saya langsung mencarinya ke bawah, karena  saya tidak siap diperlakukan seperti itu.

Harga diri saya sepertinya tidak ada lagi di hadapan anak-anak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved