Guru SMAN 8 Medan Laporkan Anak Kepala Sekolah karena Dimaki di Kelas
Deni Panjaitan, guru honorer sekaligus anak Kepala Sekolah datang ke kelas tanpa ijin memanggil siswa.
Penulis: Maurits Pardosi |
Sampai kena tangannya ke badanku, main fisik kan.
Kukejar dia ke bawah dan muridku pun spontan turun juga sebab ini tidak bisa dibiarkan," tambahnya.
Manurung mencari Deni dan mendapatinya bersembunyi di kantor Kepala Sekolah. Manurung menyuruhnya keluar, alhasil dia tidak mau dan tetap bertahan di kantor tersebut.
"Saya temukan dia ternyata di kantor bapaknya bersembunyi. Saya suruh dia supaya keluar dari kantor itu," paparnya.
Kepala Sekolah tidak menasehati anaknya.
"Masalahnya, bapaknya sendiri pun tidak menasehati anaknya itu. Itu yang kusesalkan," ungkapnya.
Setelah diperiksa, ternyata sepeda motor Manurung juga dirusak Deni Panjaitan.
"Kupikir cuma masalah itu, rupanya anaknya ini juga merusak keretaku," tambahnya.
Manurung menyesalkan kebebalan dan arogansi Deni Panjaitan hingga dia membuat laporan ke Polsek Medan Area.
Hingga laporan dibuat ke Polsek Medan Area, Deni Panjaitan belum meminta maaf kepada Manurung.
"Sampai sekarang, dia itu tidak punya niat baik, dia tidak ada minta maaf, saya tunggu sejak kejadian hingga sekarang.
Nah, makanya saya buat laporan, karena yang kayak gini tidak bisa dibiarkan, mau siapa lagi yang mau jadi korbannya," ungkapnya. (cr3/medan-tribun.com)