Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia, Habiskan Dana Rp 847 Triliun

sejumlah negara telah melakukan evakuasi pada warga negaranya yang berada di Wuhan, yang disebut sebagai pusat penyebaran virus tersebut.

Xinhua
Wabah Virus Corona Merenggut 41 Nyawa, Presiden Jokowi pun Wanti-wanti Kementerian Kesehatan. Tim medis China menyebutkan pasien virus corona tidak selalu menunjukkan gejala telah terjangkit virus. (Xinhua) 

Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia, Habiskan Dana Rp 847 Triliun

TRIBUN-MEDAN.com - Jumlah infeksi dan kematian yang disebabkan oleh wabah virus corona Wuhan masih terus meningkat.

Sebelumnya, sejumlah negara telah melakukan evakuasi pada warga negaranya yang berada di Wuhan, yang disebut sebagai pusat penyebaran virus tersebut.

Selain evakuasi tersebut, adanya wabah ini juga berdampak pada sektor ekonomi dan bisnis. Beberapa perusahaan telah menutup tokonya di China seperti Samsung, Apple, hingga Google.

Mengutip LearnBonds, wabah virus corona menjadi epidemi paling mahal di dunia dalam 20 tahun terakhir.

Virus dengan kerugian terbesar

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh LearnBonds, virus corona, yang paling banyak menginfeksi di China, diproyeksikan menghabiskan dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara pada kuartal pertama tahun 2020.

Adapun persentase tersebut senilai 62 miliar dollar AS atau sekitar Rp 847,21 triliun.

Dengan perhitungan ini, diperkirakan dampak terhadap PDB global dapat lebih tinggi.

Wabah ini juga kemungkinan bisa membahayakan pertumbuhan China karena sebagian besar aktivitas usaha dihentikan. Jika virus tidak dapat dikendalikan, situasi serupa dapat terjadi di bagian lain dunia. 

Saat ini, China memprioritaskan pengelolaan virus ini. Pemerintah mengalokasikan sekitar 12,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 175,17 triliun untuk pemeriksaan medis dan peralatannya.

Di tempat lain, bank-bank terkemuka menurunkan suku bunga untuk bisnis-bisnis kecil dan individu-individu di wilayah-wilayah yang paling terdampak virus seperti di Provinsi Hubei.

Virus corona juga diproyeksikan menjadi epidemi yang paling banyak menelan biaya jika dibandingkan dengan wabah penyakit lain, termasuk ebola, flu babi, atau lainnya dalam dua puluh tahun terakhir.

Proyeksi ini terlepas dari fakta bahwa penyakit-penyakit sebelumnya seperti flu babi dan ebola yang memiliki total kasus kematian lebih tinggi.

Berdasarkan catatan, virus ebola merupakan virus kedua yang paling banyak menelan biaya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved