Detik-detik Duel Maut Pelajar SMP di Sidikalang hingga Seorang Tewas Kena Tendangan di Ulu Hati
Kanit Resum Sat Reskrim Polres Dairi, Iptu Mulia Simamora mengungkapkan, duel maut ini bermula dari saling ejek antara Santoso dan Samuel.
“Rencananya sore ini mayat korban akan dikebumikan. Namun, kata saudara kita yang ikut mengantarkan mayat korban ke RS Bhayangkara Medan tadi, jenazah korbam masih diautopsi. Kemungkinan sampai di sini sore nanti," ucap Paniel Hutabarat, paman korban.
Paniel menyebut, ibu Samuel, Loide boru Lumban Gaol belum bisa diajak berkomunikasi lantaran masih terguncang akibat kejadian yang menimpa anak semata wayangnya.
Sebentar menangis sambil memanggil-manggil Samuel, kemudian pingsan.
"Belum bisa diajak bicara, sampai saat ini ibu korban selalu menangis dan memanggil-manggil nama anaknya terus. Kami juga masih terus berjaga-jaga karena takut terjadi apa-apa. Pasalnya ibu korban selalu bicara mau ikut mati bersama anaknya dan ingin dikuburkan dalam satu lubang," kata Paniel.

Terpisah, Kepala SMP HKBP Sidikalang, Ungkap Simamora didampingi Wali Kelas IX-3, Ridwan Sihombing menjelaskan, tubuh Samuel saat mereka dapati sudah dalam kondisi dingin.
Padahal, menurut siswa yang melaporkan kejadian tersebut, rentang waktu selesainya perkelahian dengan kedatangan mereka di TKP tidak lama.
"Mereka berkelahi di ruang kelas. Waktu kami sampai, Samuel tergeletak di lantai. Kami pegang tangannya, dingin."
"Langsung kami angkat ke atas meja, buka bajunya, buka ikat pinggangnya, dan buka sepatunya. Kami coba berikan pertolongan pertama," beber Ungkap.
Melihat Samuel tak bergerak, guru-guru panik dan langsung membawa Samuel ke RSUD Sidikalang. "Demi keamanan, Santoso langsung kami bawa ke polres," kata Ungkap.

(cr16/tribun-medan.com)