Breaking News

4 Warga Sumut Dikabarkan Dibawa ke Natuna, Pemprov Masih Menunggu

Pemprov Sumut belum dapat memastikan jadwal penjemputan empat warganya sedang menjalani karantina di Natuna.

Penulis: Satia |
ANTARA FOTO/KEMENTERIAN LUAR NEG
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona. 

TRIBUN MEDAN.com-Pemprov Sumut belum dapat memastikan jadwal penjemputan empat warganya sedang menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, pasca dievakuasi dari Wuhan, China akibat wabah novel coronavirus (virus korona/nCoV) sampai 16 Februari mendatang, Jumat (7/2/2020).

"Bukan karantina, tapi observasi. Begitupun, coba tanya Kadinkes ya," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis.

Kata dia, sejauh ini pihaknya masih menunggu upaya penanggulangan yang sedang dilakukan pemerintah pusat terkait wabah mematikan tersebut. Termasuk menunggu kepastian informasi apakah benar ada warga Sumut yang sedang diisolasi di Natuna.

"Kita menunggulah, karena sejauh ini pun belum ada status darurat dari pemerintah sekaitan virus korona ini. Coba ditanya ke Kadinkes Sumut saja, dari mana sebenarnya informasi yang empat orang tersebut," katanya.

Kesempatan itu dia menginformasikan, bahwa pada hari ini akan dilakukan kegiatan peningkatan kewaspadaan virus korona yang digagas Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut.

Kegiatan ini, sambung Riadil, juga bertujuan sebagai langkah kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

"Menindaklanjuti undangan ini, turut diundang berbagai pihak terkait di mana Dinkes Sumut sebagai leading sector kegiatan tersebut," katanya.

Adapun antara lain pihak yang diundang, seperti kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan yang akan menyampaikan materi; Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Dipintu Masuk Bandara Kualanamu Terkait Cegah Tangkal Penyakit nCoV 2019 Wuhan.

Lalu ketua PDPI Wilayah Sumut menyampaikan materi Perkembangan nCoV, Gejala Klinis dan Tata Laksana nCoV 2019 serta Pnumonia di Sumut, dan dari ketua Tim Pinere RSUP Haji Adam Malik Medan bakal menyampaikan materi; Sistem Koordinasi, Tatalaksana dan Rujukan Kasus nCoV di RSUP Adam Malik Medan.

Diberitakan, empat mahasiswa asal Sumut dikabarkan ikut menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, bersama 234 warga negara Indonesia yang baru dipulangkan dari Kota Wuhan, Tiongkok pada Minggu (2/2) lalu. Kini, keempat warga Sumut itu masih menjalani proses karantina hingga 16 Februari 2020.

Kepala Dinkes Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengakui pihaknya telah mendapatkan informasi terkait warga Sumut yang dikarantina di Natuna usai dievakuasi dari Wuhan. Pun begitu, Alwi mengaku belum mengetahui identitas dari keempat warga yang berstatus mahasiswa tersebut.

"Informasinya begitu, tapi orangnya belum jelas. Jadi memang ada daftarnya untuk beberapa provinsi. Namun, nama dan alamatnya tidak ada,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

Kata Alwi, dalam masa karantina, pihaknya tidak bisa ikut mencampuri proses tersebut. Sebab, proses karantina sudah ada tim yang ditugaskan untuk mena

nganinya.

“Jadi sifatnya kita stand by, menunggu petunjuk dari tim pusat saja,” ucapnya

Meski begitu, pihaknya tidak perlu melakukan langkah-langkah tertentu dalam menghadapi kondisi ini. Ia berharap, dalam kurun waktu 14 hari proses karantina yang dilakukan, tidak terjadi apa-apa sehingga semuanya dapat kembali ke rumahnya masing-masing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved