PNS Bakar Diri

Diduga Stres, Seorang PNS di Kota Medan Memilih Bakar Diri, Tewas Setelah Jalani Operasi di RS

Ia manambahkan bahwa penyebab kematian karena luka bakar yang sudah 90 persen lebih. "Karena luka bakar 90 persen lebih," tegasnya.

Tribun Medan
SP meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUP Adam Malik, Senin (10/2/2020) 

Lalu, Marbun menceritakan setelah beberapa langkah, korban kembali mencoba memastikan mancis tersebut dengan menyalakannya.

"Baru di jembatan ini dihidupkan lagi macisnya.

Kok tumbenlah eda ini, pikirku. Terus pergi lagi dia," jelasnya.

Lalu, tak beberapa lama, korban SP kembali meminta kepada anak yang ada di depan rumahnya untuk membelikan

"Baru setelah itu dia minta sama suaminya beli bensin. Suaminya tanya buat apa bensin katanya untuk ngepel.

Suaminya bilang udah enggak jaman lagi ngepel pakai bensin, pakai super pel kata suaminya.

Baru habis itu, dia suruh anak-anak yang di depan rumahnya namanya Noval.

Pertama dia minta jeriken, rupanya tidak ada.

Baru dia suruh anak itu beli bensin alasannya untuk obat tanganku," jelasnya.

Kemudian, anak tersebut disuruh membeli botol air mineral berukuran 1,5 liter sebanyak 3 botol.

"Baru disuruhnya anak itu untuk membelikan Aqua 3 botol.

Baru setelah itu yang janggal airnya disuruh dituang dan mengatakan ibu hanya perlu tempatnya.

Baru disuruh belikanlah ibu bensin.

Buat apa bu katanya, udah belikan aja isi penuh semua," jelasnya.

Jadi di situ para warga mengira bahwa pada saat sepeda motor suaminya membutuhkan minyak.

"Kami pikir karena suaminya habis bensin makanya dia mau beli bensin gitu," terangnya.

Marbun melanjutkan setelah semuanya lengkap, korban PNS tersebut bergerak ke depan rumahnya. 

Ada rumah kosong dan di belakang rumahnya.

Tepatnya di pohon pisang itu korban membakar dirinya dengan mnacis dan tiga botol bensin tersebut.

"Setelah tahu itu kami ramai-ramai datang, udah kebakar semua itu badannya udah hitam.

Tapi di situ dia masih sempat ditolong, bahkan sempat duduk dan minta air.

Makanya kami pikir itu masih selamat, rupanya besoknya dapat kabar sudah meninggal dunia.

Kami enggak menyangka," pungkas Marbun.

Depresi setelah Pergoki Maling di Rumahnya

Marbun menyebutkan bahwa SP mengalami depresi setelah pergoki maling di rumahnya.

Hal itu diketahui Marbun setelah suami SP menceritakan perilaku istrinya beberapa waktu terakhir.

Kepada Marbun, MH menceritakan bahwa istrinya mengalami depresi setelah peristiwa kemalingan di rumahnya.

"Jadi semalam suaminya pulang, katanya dia (SP) sudah depresi sejak bulan 12 kemarin.

Karena masuk maling ke rumahnya, itu kan pagarnya tinggi kali.

Jadi dia baru pulang belanja, baru masuk dia tengok malingnya di rumah langsung menjerit, maling maling katanya.

Maling itu udah lompat dari kamar mandi gitu," ungkapnya sambil memeragakan cara korban berteriak kepada Tribun, Selasa (11/2/2020).

Lalu, mendengar teriakan tersebut, Marbun menjelaskan warga langsung bertanya dan membantu korban SP.

"Dia teriak lalu langsung kami cari ke arah jalan sini sudah tidak ada rupanya ke arah jalan belakang sana malingnya," ungkapnya.

Selanjutnya, setelah kejadian tersebut suaminya bercerita bahwa SP selalu ketakutan apabila ada gerak-gerik di rumahnya.

"Mulai dari situ dia halusinasi.

Jadi setiap ada lubang dia pikir itu maling, lubang paku pun dia bilang maling, kaca jatuh maling, itu kata suaminya," ungkap Marbun.

Marbun mengaku sempat menanyakan kepada MH mengapa tidak pernah membawa istrinya ke psikiater.

"Jadi, kami tanyalah semalam, kenapa tidak dibawa ke psikiater, lalu jawabnya dia tidak mau," tuturnya.

Marbun menjelaskan bahwa dirinya berjumpa dengan suami korban karena akan membantu membereskan segala peralatan untuk proses pemakaman.

Ia bahkan menjelaskan bahwa keluarga tersebut berniat untuk pindah.

"Jadi suaminya pulang semalam untuk bawa pakaian korban.

Jadi kamilah yang bantu semalam. Karena hari ini akan dikebumikan rencananya di kampungnya Tebingtinggi.

Dia bilang enggak bakalan balik ke mari, mau langsung pindah, alasannya anaknya trauma mau pindah," ujarnya

(nat/vic/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved