Hingga Hari Terakhir CPNS, BKD Pemkab Karo Catat 402 Peserta Tidak Hadir
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Karo Hendra S Bangun, pihaknya mendata sebanyak 402 peserta
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan/Muhammad Nasrul
TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Karo, telah menggelar ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sejak Selasa (4/2/2020) kemarin, hingga Selasa (11/2/2020) ini.
Menurut data dari BKD, sesuai dengan pelamar yang telah lulus administrasi sebanyak 7.386 peserta yang harus mengikuti ujian SKD.
Namun, hingga hari terakhir ini BKD telah melihat adanya peserta yang tidak hadir pada ujian tahap awal ini.
Menurut informasi dari Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Karo Hendra S Bangun, pihaknya mendata sebanyak 402 peserta yang tidak hadir.
"Dari 7.386 peserta yang lulus mengikuti tahapan ujian SKD, hingga sesi ke 36 ini yang hadir sebanyak 6768 orang, dan yang tidak hadir ada 402 peserta. Dan sisanya, akan mengikuti ujian pada sesi selanjutnya, karena kita ada 37 sesi," ujar Hendra, saat ditemui di lokasi ujian, di SMPN 3 Berastagi, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Selasa (11/2/2020).
Hendra mengatakan, dari 402 peserta yang tidak hadir ini tidak langsung semuanya dinyatakan didiskualifikasi. Pasalnya, sesuai dengan peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), ada kategori peserta yang dinamakan P1/TL.
Sesuai dengan PermenPAN-RB 37/2018, bagi peserta yang masuk kategori P1/TL, diberikan peluang menggunakan nilai terbaik SKD Tahun 2018 dan nilai SKD Tahun 2019.
Hendra mengatakan, dari seluruh peserta yang tidak hadir, dua di antaranya merupakan calon yang pernah mendaftar pada seleksi CPNS tahun 2018.
Namun, mereka susah dinyatakan lulus pada tahapan SKD, saat mengikuti ujian pada tahun 2018 lalu. Sehingga mereka memilih, untuk tetap menggunakan nilai SKD tahun lalu, untuk kembali bersaing dengan calon-calon yang mengikuti ujian.
"Dari 7.386 peserta, ada 25 orang yang masuk kategori P1/TL. Dari 402 yang tidak ikut ujian ini, dua di antara merupakan P1/TL, berarti dia memakai nilai di tahun 2018. Tapi kalau misalnya nilai dia yang lama ada yang menyaingi, berarti dia enggak lulus," ungkapnya.
Pria berkacamata itu mengatakan, pada saat penyelenggaraan ujian selama delapan hari ini pihaknya melihat semuanya berjalan dengan kondusif. Ketika ditanya perihal hal-hal yang terlihat menarik, dirinya mengaku sering melihat adanya peserta terutama wanita yang tak jarang diantarkan oleh sanak keluarganya yang lebih dari dua orang.
Namun begitu, dirinya memaklumi jika kerabat dari peserta juga ingin turut memberikan semangat kepada peserta secara langsung.
Ia menyebutkan, selagi tidak mengganggu jalannya ujian pihaknya tetap mempersilakan kepada kerabat peserta untuk ikut mengantar hingga ke tempat yang telah disediakan.
"Ya paling kita lihat kadang peserta itu ada yang diantar oleh keluarganya, tapi mungkin mereka mau memberikan dukungan dan semangat secara langsung. Kita juga sudah menyediakan tempat untuk pendamping menunggu peserta selama ujian," katanya.